Sebanyak 218 UMKM di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mengikuti Pertamina UMK Academy. Pelatihan dilakukan dalam bentuk pendampingan hingga pengurusan sertifikasi produk.
Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut Fahrougi Andriani Sumampouw mengungkapkan bahwa program ini diselenggarakan secara regional, dengan 218 mitra UMKM berpartisipasi secara hybrid (daring dan luring).
“Khusus untuk wilayah Medan, ada sekitar 30 peserta yang hadir secara offline,” ungkap Fahrougi, Senin (28/7/2025).
Peserta UMKM Akademi akan mendapatkan berbagai modul menarik dan pendampingan dari pakar bisnis. Salah satu keunggulan program ini adalah bantuan dalam pengurusan sertifikasi penting seperti Halal, BPOM, dan PIRT, yang esensial untuk standar produk.
“Di sini kita berikan pelatihan, berbagai modul menarik, ada pendampingan juga, serta kesempatan untuk nantinya dibantu pengurusan sertifikasi, standarisasi produk,” ujarnya.
Adapun Metode pelatihan dilakukan melalui Learning Management System (LMS), sebuah platform daring yang dapat diakses oleh seluruh mitra. LMS ini menyediakan lebih dari 30 modul, mencakup kelas Go Modern, Go Digital, Go Global, bahkan Go Green yang berfokus pada kesadaran lingkungan bagi pengusaha.
“Nantinya dari level regional ini akan terciptalah champion-champion para UMKM di sini,” tuturnya.
Para peserta ini kemudian akan melanjutkan ke pelatihan UMKM Akademi level nasional selama empat bulan, di mana di akhir program akan diberikan hibah alat bantu produksi senilai ratusan juta Rupiah.
Fahrougi membeberkan bahwa kehadiran Pertamina UMKM Akademi sangat relevan mengingat UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional, menyumbang sekitar 61% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
“Ini yang menjadi perhatian bahwa kita harus, Pertamina harus terlibat, Pertamina harus involve aktif mengembangkan dari sisi edukasi dan nantinya berujung pertumbuhan ekonomi level mulai daerah sampai dengan nantinya tercipta perekonomian kemandirian nasional,” kata Fahrougi.
Ia menyebut bahwa program ini juga sejalan dengan Asta Cita poin ke-3 dari Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran yaitu mendorong industri kreatif, menciptakan lapangan kerja berkualitas, dan menumbuhkan jiwa berwirausaha.
Melihat wilayah Sumbagut (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, Kepulauan Riau, dan Riau) cukup luas, Pertamina UMKM Akademi menerapkan metode hybrid.
Peserta di Medan mengikuti kelas tatap muka dan sesi coaching one-on-one dengan pakar bisnis seperti Coach Ihsan, sementara peserta dari provinsi lain dapat mengakses pelatihan secara online melalui LMS. Pendampingan juga dilakukan secara daring.
Program ini tidak hanya berfokus pada pelatihan, tetapi juga memberikan pendampingan, visitasi unit usaha, konsultasi personal, dan keterlibatan dalam pameran skala nasional hingga internasional bagi UMKM dengan produk unggulan.
“Kami berharap para pelaku UMKM ini bisa cepat untuk naik kelas, bisa berkembang lebih pesat lagi, memberi efek yang sangat baik terhadap lingkungan sekitar, mendorong pertumbuhan perekonomian daerah,” pungkas Fahrougi.
Dari 1490 peserta se-Indonesia, 218 mitra dari Sumbagut berhasil lolos ke tahap regional ini, mewakili berbagai sektor seperti F&B, kerajinan tangan, jasa, dan fashion.
Melihat wilayah Sumbagut (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, Kepulauan Riau, dan Riau) cukup luas, Pertamina UMKM Akademi menerapkan metode hybrid.
Peserta di Medan mengikuti kelas tatap muka dan sesi coaching one-on-one dengan pakar bisnis seperti Coach Ihsan, sementara peserta dari provinsi lain dapat mengakses pelatihan secara online melalui LMS. Pendampingan juga dilakukan secara daring.
Program ini tidak hanya berfokus pada pelatihan, tetapi juga memberikan pendampingan, visitasi unit usaha, konsultasi personal, dan keterlibatan dalam pameran skala nasional hingga internasional bagi UMKM dengan produk unggulan.
“Kami berharap para pelaku UMKM ini bisa cepat untuk naik kelas, bisa berkembang lebih pesat lagi, memberi efek yang sangat baik terhadap lingkungan sekitar, mendorong pertumbuhan perekonomian daerah,” pungkas Fahrougi.
Dari 1490 peserta se-Indonesia, 218 mitra dari Sumbagut berhasil lolos ke tahap regional ini, mewakili berbagai sektor seperti F&B, kerajinan tangan, jasa, dan fashion.