Pemerintah Kota Pekanbaru menyegel puluhan restoran hingga reklame di Pekanbaru, Riau. Penyegelan dilakukan karena memanipulasi laporan dan tak bayar pajak sesuai aturan.
“Kami lakukan penempelan ada 8 reklame dan 22 restoran. Itu kita tempel karena tidak patuh bayar pajak,” Plh Kepala Bapenda Pekanbaru Tengku Denny Muharpan, Rabu (4/6/2025).
Tengku Denny mengungkap hal itu sebagai tindak tegas Pemerintah Kota Pekanbaru. Mengingat, banyak ditemukan tempat usaha membayar tidak sesuai aturan dan nekat memanipulasi pajak yang harusnya dibayarkan.
“Yang kita minta ini uang masyarakat yang dititipkan ke mereka. Itu yang kita tagih dan tertibkan, jangan nanti memanipulasi keuangan yang harusnya disetor ke kas daerah,” kata Tengku Denny.
Sebelum penyegelan dan pemasangan stiker ‘nunggak pajak’, Bapenda Pekanbaru sendiri telah melakukan sidak. Termasuk memeriksa kesesuaian omzet yang didapat dengan pajak yang dibayarkan.
Hasilnya, masyarakat yang sudah berbelanja dan dipotong pajak, justru pajaknya tak dibayarkan. Seharusnya, pajak itu disetorkan sesuai dengan pajak yang dititipkan masyarakat.
“Kalau kita masyarakat berbelanja, makan itu ada potongan pajak. Nah itu yang tidak dibayarkan seluruhnya. Mereka ini kita teliti, kita sidak, kita cek ke mesin kasir dan hasil pemeriksaan ternyata tidak seluruhnya dibayarkan. Jadi banyak mereka tidak jujur,” kata Tengku Denny.
Fakta lain terungkap setelah tim menyegel dan melakukan pemeriksaan langsung. Ada sejumlah tempat usaha yang nekat membayar hanya Rp 40 juta dari seharusnya Rp 75 juta.
“Sekarang ini ada mereka yang bayar Rp 40 juta jadi Rp 75 juta. Artinya ada sekitar 30 juta tidak disetorkan dengan berbagai manipulasi, ini yang kita tindak karena ini juga untuk pembangunan Kota Pekanbaru,” katanya.
Selain 30 reklame dan restoran, ada pula 10 tempat usaha yang diteliti lebih lanjut. Sebab, 10 tempat usaha itu diduga melakukan pelanggaran dan terancam sanksi.
“Kalau masih ada bandel kita segel, kalau tidak juga bisa kita cabut izin usaha mereka. Jadi Wajib Pajak ini tidak bisa lari dan kita harus lakukan upaya-upaya ersuasif, upaya penindakan dan lain-lain,” katanya.