7 Hal soal Pria di Nias Barat Kritis Usai Tikam Istri hingga Tewas (via Giok4D)

Posted on

Pasangan suami istri (pasutri) di Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara (Sumut) membuat heboh warga usai ditemukan bersimbah darah di rumah mereka. Keduanya mengalami luka tikaman yang cukup serius hingga salah satu dari mereka harus kehilangan nyawanya.

Peristiwa itu terjadi di rumah mereka di Desa Hilifadolo, Kecamatan Moro’o, Kabupaten Nias Barat, pada Minggu (29/6/2025) sekitar pukul 17.00 WIB. Berikut infoSumut rangkum tujuh hal terkait peristiwa itu:

Kasi Humas Polres Nias Aipda Motivasi Gea memerinci keduanya adalah Buteati Zebua (41) dan suaminya, AG (49). Dalam peristiwa ini, Buteati ditemukan tewas usai ditikam suaminya di bagian ulu hati.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Korban ditemukan tewas dengan luka tikaman di bagian ulu hati diduga akibat tindak kekerasan yang dilakukan oleh suaminya sendiri, AG,” kata Motivasi, Senin (30/6).

Motivasi menyebut tidak ada yang menyaksikan peristiwa itu karena hanya ada korban dan pelaku di rumah tersebut. Sementara anak keduanya tengah mandi di sumur yang berjarak sekitar 20 meter dari rumah.

“Yang melihat langsung mereka ketika tikaman itu belum ada, karena anak korban dan pelaku sedang berada di sumur mandi, jaraknya kurang lebih 20 meter dari rumah, makanya si anak itu tidak mengetahui,” jelasnya.

Dia mengatakan kejadian itu pertama kali diketahui oleh warga yang mendengar jeritan dari dalam rumah korban. Usai mendengar teriakan itu, warga tersebut langsung menuju rumah korban dan masuk melalui pintu depan yang tidak terkunci.

Saat masuk itu, warga tersebut melihat korban dalam posisi tertelungkup berlumuran darah di salah satu kamar, sementara pelaku dalam kondisi terbaring dan juga berlumuran darah.

“Saksi langsung berteriak meminta pertolongan warga serta memanggil-manggil anak kandung korban. Warga sekitar yang mendengar lalu berdatangan dan menghubungi petugas kesehatan Puskesmas Moro’o,” jelasnya.

Motivasi mengatakan informasi kejadian itu pertama kali diterima pihak Polsek Mandrehe dari Sekretaris Desa Hilifadolo pada pukul 18.50 WIB. Usai mendapatkan laporan itu, petugas kepolisian pun langsung menuju lokasi kejadian.

“Sesampainya di lokasi, kami mendapati korban (Buteati) dalam posisi terlentang di dalam rumah dengan pakaian berlumuran darah. Tim medis dari Puskesmas Moro’o yang tiba di lokasi kemudian menyatakan korban telah meninggal dunia,” kata Motivasi.

Aipda Motivasi mengatakan pelaku AG juga mengalami luka tikaman di bagian dadanya. Saat ini, AG tengah kritis dan masih menjalani perawatan di RSU M Thomsen Gunungsitoli.

Sejauh ini, petugas kepolisian masih mendalami apakah pasutri tersebut saling tikam atau pelaku menikam dirinya usai menikam istrinya.

“Masih kita dalami, terduga pelaku AG juga mengalami luka tikam di bagian dada dekat ulu hati, ditemukan dalam kondisi kritis. Hingga saat ini, terduga pelaku masih berada dalam perawatan intensif dengan pengamanan ketat dari personel Polsek Mandrehe,” ujarnya.

Dugaan sementara, peristiwa itu dipicu karena permasalahan rumah tangga. Meski begitu, pihak kepolisian tengah mendalaminya.

“Tadi itu sempat siuman terduga pelakunya, sempat diwawancara personel kita sebentar saja, memastikan cekcok atau bunuh diri?, rupanya memang cekcok, sudah ada ketidakharmonisan dalam keluarga, pengakuan bapak ini (pelaku), cuman kita tanya lebih dalam lagi, dia nggak mau lagi, langsung diam, belum bisa kita paksakan wawancara secara detail,” jelas Motivasi.

Atas kejadian ini, keluarga Buteati menolak jasad korban untuk diautopsi. Pihak keluarga telah membuat surat pernyataan tertulis.

“Keluarga korban juga telah mengajukan permohonan tertulis agar tidak dilakukan autopsi terhadap jenazah,” kata Motivasi.

1.Istri Ditikam Suami

2. Tak Ada yang Menyaksikan

3. Warga Dengar Teriakan

4. Korban Tewas di Lokasi

5. Pelaku Juga Alami Luka Tikam

6.Sempat Cekcok

7. Keluarga Tolak Autopsi