7 Kasus Kriminal Terbaru di Sumatera Utara (Sumut) yang Mengejutkan

Posted on

Berbagai peristiwa dan kasus kriminal terjadi di wilayah Sumatera Utara (Sumut) dalam sepekan terakhir. Misalnya, soal sekretaris desa (sekdes) yang membakar pacarnya karena cemburu dan mayat membusuk di sumur ternyata dibunuh oleh pacarnya.

Kasus-kasus tersebut cukup menarik perhatian masyarakat. Berikut infoSumut rangkum beberapa peristiwa dan kasus menarik yang terjadi di Sumut:

1. Sekdes Bakar Pacar Pakai Bensin gegara Cemburu

Seorang pria yang berprofesi sebagai sekretaris desa (sekdes) di Kota Padangsidimpuan, JS (46) membakar pacarnya, DSR (27). Hal itu dipicu karena JS cemburu usai menduga korban mempunyai pacar lain.

“(Terlapor) Sekdes Ujung Gurap. Modusnya ini ada kecemburuan terhadap pacarnya yang pacaran lagi,” kata Kasat Reskrim Polres Padangsidimpuan AKP Hasiholan Naibaho, Rabu (9/4/2025).

Hasiholan mengatakan peristiwa itu terjadi Jalan Baru, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Senin (7/4) sekira pukul 23.00 WIB. Pelaku awalnya menjemput korban ke rumahnya untuk membuka warung milik korban.

Setibanya di warung itu, korban dan pelaku terlibat cekcok. Pertikaian itu dipicu karena pelaku menduga korban memiliki pacar baru. Namun, saat itu, korban terus membantah hal tersebut.

Pelaku pun terus marah, sedangkan korban tetap diam. Lalu, korban pergi ke kamar mandi. Usai keluar dari kamar mandui, pelaku langsung menyiramkan bensin dalam botol plastik ke korban.

Kemudian, pelaku menyulut korban menggunakan api hingga tubuhnya terbakar. Setelah membakar pacarnya, pelaku menyiramkan bensin ke tubuhnya. Nahasnya, api yang membakar tubuh korban juga mengenai tubuh pelaku.
Setelah itu, pelaku memadamkan api yang menyulut tubuhnya dan pacarnya, lalu membawanya ke rumah sakit.

“Akibat kejadian tersebut, korban dan terlapor mengalami luka bakar mulai dari leher, dada, punggung dan kaki. Mungkin dia cinta mati (makanya nyiram diri sendiri), karena cemburu, dia pun disiramnya juga ke badannya, dikiranya nggak terbakar, karena dekat dengan api perempuan itu, dia kena, tapi pada saat itu langsung padam, dia juga yang bawa ke rumah sakit,” jelasnya.

2. Pemuda Bakar Rumah Ortu

Pria bernama Pajar Sodik (19) diduga membakar rumah orangtuanya di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) karena tak dikasih uang. Sebelum kejadian itu, Pajar memang kerap terlibat cekcok dengan ibunya karena tak dikasih uang untuk membeli ganja.

“(Terduga pelaku) sering terlibat pertengkaran karena dia kesehariannya sering meminta uang kepada ibunya untuk membeli ganja,” kata Plh Kasi Humas Polres Madina Ipda Bagus Seto, Selasa (8/4).

Bagus menyebut bahwa sebelum kebakaran itu, Pajar juga cekcok dengan ibunya, Aisah pada Minggu (6/4) di rumah mereka di Desa Panyabungan Jae, Kecamatan Panyabungan. Sebab, Pajar meminta sejumlah uang kepada ibunya.

Namun, saat itu Aisah tidak memberikan uang yang diminta Pajar itu. Akibatnya, terduga pelaku emosi dan merusak perabotan yang ada di rumahnya.

Untuk menghindari keributan, Aisah pun pergi keluar rumah. Lalu, sekira pukul 12.00 WIB, rumah miliknya terbakar. Kebakaran itu pertama kali diketahui oleh warga yang mencium adanya bau terbakar.

Saat ini, Pajar telah diamankan di Polsek Panyabungan untuk menghindari amukan massa.

3. Polisi Tewas Usai saat Cari Cacing di Sungai

Seorang personel polisi bernama Bripka Adil Tambunan hilang saat tengah mencari cacing di Sungai Padang Kota Tebing Tinggi. Setelah dicari, Bripka Adil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Bripka Adil merupakan personel polisi yang bertugas di Polsek Padang Hilir, Polres Tebing Tinggi.

“Bripka Adil Tampubolon ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia,” kata Kasi Humas Polres Tebing Tinggi AKP Mulyono saat dikonfirmasi infoSumut, Selasa (8/4).

Dia menyebut peristiwa itu terjadi di Sungai Padang, tepatnya di Jalan Prof HM Yamin Lingkungan II, Kecamatan Padang Hilir, Senin (7/4) sekira pukul 08.30 WIB. Saat kejadian, korban tengah mencari cacing.

Usai dicari, jasad kroban ditemukan pada Selasa pagi di Desa Kuta Baru, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

4. Buat Laporan Palsu Demi Bisa Bayar Pinjol

Seorang pria bernama Boy Sandi (26) membuat laporan palsu ke Polsek Binjai dengan mengaku sebagai korban begal dan kehilangan sepeda motor. Setelah diselidiki, motor itu ternyata dijualnya untuk membayar utang pinjaman online (pinjol).

Kasat Reskrim Polres Binjai Iptu Rino Heriyanto mengatakan awalnya Boy datang ke Polsek Binjai bersama orangtuanya pada Minggu (6/4) pagi. Saat itu, Boy mengaku dibegal di Jalan Tandem Hilir-Bulu Cina Dusun 8 Desa Tandem Hilir I, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (5/4) sekira pukul 23.20 WIB. Boy mengaku sepeda motor Honda CBR-nya turut dirampas.

“Boy mengaku terjadi begal terhadap dirinya pada saat dia pulang dari Binjai. Sesampainya di TKP, datang dari arah belakang tiga sepeda motor memepet dan membuat dia langsung berhenti,” kata Rino, Selasa (8/4).

Boy menyebut orang-orang tersebut mengambil dompet dan motornya. Pihak kepolisian pun melakukan konseling terkait laporan Boy tersebut. Namun, saat konseling ditemukan banyak kejanggalan dari keterangan Boy.

Lalu, petugas pun mengecek ke TKP. Lalu, petugas kembali curiga karena reka ulang yang diperagakan Boy banyak kejanggalan. Petugas sempat menanyakan soal kejanggalan-kejanggalan itu kepada Boy, tetapi dia tetap bersikeras menjadi korban begal.

Kemudian, petugas melakukan pendalaman dan menemukan transaksi pembayaran tunggakan sepeda motor Nmax ke leasing BAF sebesar Rp 1.969.000. Transaksi pembayaran tersebut dilakukan pada Sabtu (5/4) sekira pukul 21.30 WIB.

Usai mendapatkan bukti tersebut, Boy tidak lagi bisa mengelak. Pada akhirnya, dia mengakui bahwa pembegalan tersebut tidak ada.

Dari hasil pemeriksaan, kata Rino, motor tersebut telah dijual Boy lewat marketplace. Lalu, Boy bertemu pembelinya di Warkop Cakra depan Toko Mahkota Binjai pada Sabtu sekira pukul 20.30 WIB. Motor itu dijual seharga Rp 8,7 juta.

“Sepeda motor tersebut dijual dengan Harga Rp 8,7 juta. Uang hasil penjualan sepeda motor tersebut digunakannya untuk membayar leasing sepeda motor Nmax sebesar Rp 1.969.000, sisanya untuk bayar pinjol,” sebutnya.

Baca selengkapnya di halaman berikut…

5. Camat Digerebek Polisi Usai Pesta Sabu

Polisi menangkap Plt Camat Nibung Hangus, Kabupaten Batu Bara inisial AP, usai berpesta sabu-sabu di salah satu rumah di Kabupaten Asahan. Selain AP, ada dua orang lainnya yang turut ditangkap.

“Benar, memang Satresnarkoba Polres Asahan ada mengamankan tiga orang diduga pengguna narkotika berdasarkan informasi masyarakat. AP ini mengaku sebagai Plt camat di Kabupaten Batu Bara. Iya ( Plt Camat Nibung Hangus,” kata Kasat Narkoba Polres Asahan AKP Mulyoto saat dikonfirmasi infoSumut, Rabu (9/4).

Mulyoto menyebut ketiganya ditangkap di salah satu rumah di Jalan Bakti, Lingkungan 9, Kecamatan Kisaran Timur, Sabtu (5/4). Saat itu, ketiganya baru selesai mengonsumsi sabu-sabu. Adapun dua pelaku lainnya adalah HP dan S.

Perwira pertama polri itu menyebut tidak ada barang bukti narkoba yang ditemukan saat penggerebekan itu karena telah habis dikonsumsi para pelaku. Berdasarkan hasil tes urine, ketiganya positif narkoba. Alhasil, setelah diamankan, ketiganya diserahkan ke panti rehab untuk direhabilitasi.

6. Mayat Membusuk di Sumur Ternyata Dibunuh Pacar

Mayat wanita yang ditemukan membusuk dan telah menjadi tulang belulang di Sumur di Deli Serdang, ternyata dibunuh pacarnya, Freddi Erikson Sagala (35). Motif pembunuhan itu karena faktor kecemburuan.

Setelah diidentifikasi melalui tes DNA korban bernama Santi Mataniari (33).
“(Motifnya) cemburu karena cinta, (korban) ini kan karyawan di satu tempat, diduga ada orang ketiga,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan saat konferensi pers di lokasi penemuan mayat korban di salah satu perumahan di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Sunggal, Rabu (9/4).

Gidion menjelaskan bahwa pembunuhan itu terjadi di rumah tersebut, Rabu (30/10/2024) sekira pukul 19.30 WIB. Antara korban dan pelaku tinggal bersama di rumah tersebut sejak dua bulan sebelum pembunuhan itu.

Pada saat kejadian, korban tengah mencuci pakaian di kamar mandi. Lalu, pelaku datang ke rumah dan terjadi cekcok antara keduanya.

Kemudian, muncul niat pelaku untuk menghabisi nyawa korban saat itu. Alhasil, pelaku mendekati korban dan langsung memiting leher korban selama lima menit hingga korban tak sadarkan diri. Lalu, pelaku mengangkat tubuh korban dan membuangnya ke sumur yang berada di belakang rumah mereka.

Dua hari setelah membunuh korban, pelaku melarikan diri. Lalu, jasad korban ditemukan oleh calon penghuni baru rumah tersebut pada 31 Desember 2024.

Saat itu, penghuni rumah tersebut hendak membersihkan sumur, mereka menemukan rambut dan tulang belulang di sumur itu. Lalu, pihak rumah melaporkan soal penemuan itu ke Polsek Sunggal.

Pihak kepolisian pun menyelidiki penemuan itu dengan melakukan scientific crime investigation dan menangkap pelaku Freddi di Kota Medan pada Minggu (6/4).

7. Eks Ketua Ormas Bersenpi Begal Petani Hingga Terima 25 Jahitan

Mantan Ketua Organiasisi Kemasyarakatan (ormas) di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Ilham Batubara (58), membegal seorang petani hingga harus mendapatkan jahitan sebanyak 25 jahitan, Misnuriono (58). Saat beraksi, pelaku membawa parang dan senjata api jenis FN.

Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Sumaryono mengatakan peristiwa itu terjadi di Blok 58 Perkebunan PT Socfindo Bangun Bandar, Desa Dolok Sagala, Kecamatan Dolok Masihul, Senin (7/4) sekira pukul 20.30 WIB. Saat kejadian, korban hendak pulang ke rumahnya di Tebing Tinggi.

“Kami dari Dirreskrimum Polda Sumut dan Polres Serdang Bedagai dalam melaksanakan pengungkapan kasus tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang disertai senjata tajam dan senjata api,” kata Sumaryono saat konferensi pers di Polda Sumut, Kamis ( 10/4).

Sumaryono menyebut korban saat itu tengah mengendarai sepeda motor Honda Supra X miliknya. Setibanya di lokasi kejadian, korban diadang pelaku.

Pada saat yang bersamaan, pelaku mengeluarkan parang dan membacok korban dengan tujuan untuk merebut motor korban. Namun, saat itu korban melakukan perlawanan, sehingga terjadi pergumulan antara korban dan pelaku. Pada saat kejadian, tangan korban terluka saat berupaya merebut parang itu.

Parang itu pun bisa dirampas oleh korban. Lalu, pelaku mengambil senjata api dari pinggangnya dan mengancam akan menembak korban.

Melihat hal itu, korban melakukan pemukulan ke arah pinggang pelaku menggunakan parang, sehingga pistol tersebut jatuh. Alhasil, pistol itu diambil korban dan pelaku pergi melarikan diri karena ketakutan.

Motif pelaku nekat membegal korban karena butuh uang untuk pelariannya. Sebab, pelaku tengah menjadi buronan Polres Sergai dalam kasus pencabulan.