7 Tips Atasi Stres Kerja Agar Tetap Fokus dan Produktif | Info Giok4D

Posted on

Setiap orang pasti pernah merasakan tekanan di tempat kerja, entah karena target yang menumpuk, deadline yang ketat, atau suasana kantor yang menegangkan. Stres kerja memang sulit dihindari, tapi bukan berarti tak bisa dikendalikan.

Bekerja tidak hanya soal menghasilkan uang untuk membiayai kebutuhan hidup saja, tetapi juga kepercayaan diri, tujuan dan pencapaian hidup, yang sangat penting bagi kesehatan mental.

Namun ternyata, saat ini semakin banyak orang yang mengalami stres kerja, yang justru berdampak buruk bagi kesehatan mental. Data dari WHO menunjukkan sekitar 12 triliun hari kerja terbuang setiap tahun akibat depresi dan kecemasan, yang menyebabkan kerugian berupa kehilangan produktivitas para pekerja.

Dengan pengelolaan yang tepat, stres bisa menjadi pemicu semangat dan kreativitas yang mendorong produktivitas. Sayangnya, banyak pekerja yang belum menyadari batas antara stres yang memotivasi dan stres yang justru menguras energi.

Hal ini jika dibiarkan berlarut-larut akan membuat fokus kerja menurun, melemahkan kinerja, bahkan berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental. Itulah mengapa penting untuk mengenali cara efektif mengatasinya sejak dini.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, disebutkan stres kerja terjadi ketika pekerja dihadapkan pada tuntutan pekerjaan yang tidak sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan keahlian mereka. Ketidakseimbangan ini dapat menimbulkan gejala-gejala stres dalam berbagai bentuk, seperti:

Kelelahan secara fisik, emosional, dan intelektual yang berkepanjangan atau burnout dapat menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu kinerja dan produktivitas seperti gangguan suasana hati, kehilangan motivasi, dan depresi.

Saat merasa takut, seperti takut kehilangan pekerjaan atau takut membuat keputusan yang salah, hormon stres akan memicu otak untuk mempersiapkan tubuh melakukan tindakan defensif. Akibatnya, sistem saraf terangsang untuk mempertajam indera, membuat denyut nadi lebih cepat dan pernapasan lebih dalam.

Dalam batas wajar, respons ini sebenarnya membantu tubuh untuk bertahan melawan ancaman. Namun, jika terjadi secara konsisten dalam waktu lama, dapat menimbulkan gangguan suasana hati, gangguan tidur, dan gangguan fisik, seperti sakit perut dan sakit kepala.

Stres akut dapat dialami oleh siapa saja, terutama yang lebih banyak menghabiskan waktu di tempat kerja. Jenis stres kerja ini dapat berlangsung sebentar atau situasional, tapi juga bisa lama. Beberapa respon yang dipicu oleh stres akut adalah:

Respons fisik: produksi hormon stress, seperti adrenalin dan kortisol meningkat, sehingga menyebabkan tekanan darah, detak jantung, dan frekuensi napas meningkat.

Respons emosi: merasa cemas dan mudah marah, tidak bersemangat dan kehilangan kepercayaan diri.

Respons kognitif/pikiran: berkurangnya perhatian dan persepsi, mudah lupa, berpikir negatif bahkan tentang hal yang positif.

Respon perilaku: agresif, impulsif, menghindari tugas, serta sering cuti.

Penyebab stres kerja bisa berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya. Namun, hal-hal berikut ini merupakan alasan yang paling banyak dialami, yaitu:

Jika seorang pekerja mampu beradaptasi dengan kondisi dan lingkungan kerja yang kondusif, mereka akan lebih percaya diri untuk melakukan pekerjaannya dengan baik. Sebaliknya, jika terjadi reaksi stres, maka kemampuan dan kinerja pekerja akan berkurang dan memperburuk situasi stres, sehingga rentan terhadap berbagai masalah kesehatan.

Apakah beban dan tanggung jawab kerja Anda terlalu banyak, sedangkan waktu kerja dalam sehari tidak cukup? Apakah sedang terjadi banyak perubahan di tempat kerja yang menyebabkan ketidakpastian? Atau ada masalah antara Anda dengan atasan atau rekan kerja?

Mengidentifikasi hal yang membuat kita stres dan cemas di tempat kerja merupakan langkah pertama dalam mencari solusi, serta langkah yang tepat untuk menanganinya.

Tentukan prioritas dan fokus pada hal-hal yang bisa Anda kendalikan. Misalnya, kerjakan tugas-tugas yang berada dalam kemampuan Anda untuk mengurangi beban kerja yang berlebihan.

Kelola waktu Anda sebaik-baiknya, misalnya gunakan jam kerja secara efektif untuk menyelesaikan tugas-tugas Anda. Jangan lewatkan waktu makan siang dan istirahat cukup pada waktu istirahat kerja.

Lalu, saat sudah waktunya berhenti bekerja, tetapkan batasan. Jangan membawa urusan pekerjaan ke rumah dan lakukan hal-hal yang menyenangkan di waktu pribadi Anda. Dengan demikian, energi Anda akan terjaga hingga waktunya Anda mulai bekerja kembali.

Saat merasa stres atau cemas, jantung kita akan berdetak lebih cepat, otot menegang dan pernapasan juga menjadi lebih cepat. Semua ini akan menimbulkan ketidaknyamanan secara emosional dan fisik. Oleh karenanya, pelajari teknik-teknik meredakan stres, seperti teknik relaksasi, pernapasan, dan meditasi, yang dapat membantu menenangkan pikiran dan emosi saat rasa cemas dan takut timbul.

Melakukan olahraga ringan di sela-sela waktu kerja, tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tapi juga dapat meringankan pikiran dan emosi. Beberapa aktivitas fisik ringan yang bisa Anda lakukan untuk meredakan stres antara lain jalan santai, menari, menyanyi, yoga, dan taichi.

Ada banyak masalah dan tantangan kerja yang tidak bisa kita hindari. Namun, jika kita bisa merespon dan beradaptasi dengan cara-cara yang lebih sehat, kita akan dapat menanganinya dengan lebih baik. Selalu mencari solusi praktis bagi setiap masalah yang dihadapi, dapat membantu membangun ketahanan, sehingga lama kelamaan kita akan terbiasa menghadapi masalah tanpa merasa panik, cemas, dan takut.

Ubah cara kita memandang masalah. Jika kita tidak bisa mengubah sebuah kondisi, cari cara untuk menerimanya dan hal yang bisa kita pelajari dari pengalaman tersebut. Selalu berupaya untuk mengubah pikiran yang negatif dalam memandang permasalahan menjadi positif.

Lingkungan kerja yang mendukung dan hubungan baik dengan atasan dan rekan kerja, dapat membantu pekerja tetap bersemangat dalam menghadapi berbagai tekanan. Oleh karenanya, penting untuk membangun hubungan yang baik dan fokus pada hal-hal yang positif dari orang-orang di sekitar kita.

Jika kita menghadapi rekan kerja yang bermasalah, cobalah untuk memahami bahwa mungkin ia juga sedang mengalami tekanan dan membutuhkan bantuan.

Membicarakan perasaan dan tekanan yang Anda alami dengan orang-orang yang dipercaya, seperti pasangan, keluarga, atau sahabat dapat membantu meringankan beban Anda.

Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, jika dirasakan tekanan dan stres kerja yang Anda alami sudah mengganggu kehidupan dan aktivitas sehari-hari. Psikolog atau konselor yang tepat dapat merekomendasikan terapi atau pengobatan, yang dapat membantu Anda mengatasi gejala-gejala stres.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Jenis dan Gejala Stres Kerja

1. Kelelahan

2. Stres karena Takut

3. Stres Akut

Penyebab Stres Kerja

Cara Efektif Mengatasi Stres Kerja

1. Kenali Penyebab Utama

2. Atur Prioritas dan Waktu

3. Pelajari Teknik Meredakan Stres

4. Lakukan Aktivitas Fisik Ringan

5. Bangun Ketahanan

6. Bangun Hubungan yang Positif di Tempat Kerja

7. Bicarakan dengan Orang yang Anda Percaya