Awal Mula Putri Pariwisata Kepri Dapat Perlakuan Rasis yang Berakhir Damai - Giok4D

Posted on

Putri Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) 2020, Efi Aya, mendapatkan perlakukan rasis dan intimidasi. Begini awal mula kemunculan kasus tersebut.

Peristiwa itu terjadi di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Kamis (29/5) lalu. Dia ke bandara untuk menjemput adiknya yang baru tiba dari Jakarta.

Namun di bandara Efi justru mendapatkan perlakukan rasis dan intimidasi dari sopir taksi bandara. Sopir menudingnya sebagai driver taksi online.

Pengalaman tak menyenangkan itu diceritakan Efi di media sosial miliknya hingga akhirnya viral. Dilihat infoSumut, Jumat (30/5/2025) pada unggahannya, korban menceritakan bahwa ia datang ke bandara untuk menjemput adiknya yang tiba dengan penerbangan Batik Air dari Jakarta.

Karena cuaca buruk, penerbangan sempat dialihkan ke Batam dan baru tiba di Tanjung Pinang sekitar pukul 14.00 WIB. Saat korban berhenti di area penjemputan dan membuka pintu mobil untuk memasukkan barang adiknya, tiga orang tak dikenal tiba-tiba mendatangi kendaraannya.

Salah satu dari mereka mengetuk kaca mobil dengan keras dan menuding korban sebagai sopir taksi online.

“‘Kakak taksi online ya’,” tulis Putri Pariwisata Indonesia Kepri, Efi Aya menirukan perkataan salah satu sopir taksi online.

Efi kemudian menyangkal tuduhan tersebut. Ia menjelaskan kepada tiga pria itu alasannya datang ke Bandara Tanjungpinang untuk menjemput adiknya.

“Saya bilang saya bukan ojol, saya jemput adik saya. Tapi mereka tetap maksa cek aplikasi, bahkan mengancam akan melaporkan saya,” tulis korban.

Saat tengah berbincang dengan tiga orang pria itu, salah satu pria yang kemudian diketahui bernama Rendi melontarkan pertanyaan rasis.

“Kata si Rendi ini yang gedor-gedor: ‘Kakak Chinese, dia pribumi.’ Ini jelas-jelas rasis dan saya nggak terima,” lanjutnya.

Korban saat dihubungi menyayangkan perlakuan diskriminatif yang ia alami di kampung halamannya sendiri. Ia menyebut kejadian tersebut sudah berulang kali terjadi pada.

“Sudah sering terjadi juga. Sebelumnya pacar saya juga pernah diperlakukan seperti itu di mobil yang sama. Saya sudah sering promosikan Kepri supaya orang luar datang berwisata, tapi hal seperti ini justru terjadi pada saya sendiri. Malu saya,” ujarnya.

Efi juga mempertanyakan apakah hanya kendaraan milik taksi bandara yang diizinkan masuk ke area penjemputan. Sementara mobil pribadi dilarang atau dicurigai tanpa alasan jelas.

“Aku dituduh ojol. Sorry ya, aku bukan ojol. Aku Putri Pariwisata Indonesia Kepulauan Riau 2020. Aku nggak pernah jadi ojol. Udah sering terjadi juga dan parahnya kali ini rasis, terus kalau chinese nggak boleh masuk bandara? cuman mobil kalian yang bisa masuk?,” ujarnya.

Polisi Mediasi. Hasilnya Baca di Halaman Berikutnya…

Kepala Seksi Keamanan dan Pelayanan Bandara RHF Tanjungpinang, Rudy Sudrajat membenarkan kejadian itu. “Iya benar, hal itu terjadi kemarin siang,” kaya Rudy saat dikonfirmasi.

Rudy menyebut pihak Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut. Ia juga membenarkan tiga pria yang mendatangi pengemudi mobil merupakan supir taksi di bandara.

“Dari pihak Bandara RHF menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan kepada pelapor keluhkan. Petugas dari pihak taksi yang datang ke Pengemudi dengan tujuan konfirmasi penjemputan,” ujarnya.

Polisi Mediasi, Kasus Rasis Berakhir Damai

Polisi dan pihak bandara melakukan mediasi antara korban dan pelaku. Dari mediasi itu disepakati bahwa kasus berakhir damai.

“Kami sudah mediasi dan sudah berdamai secara kekeluargaan,” ujar Efi saat dihubungi, Sabtu (31/5/2025).

Pada pertemuan itu, sopir yang mengintimidasinya sudah mengakui perbuatanya. Karena itulah dia berbesar hati untuk memberikan maaf.

“Pihak sudah mengakui kesalahannya, dan saya juga mohon maaf apabila belakangan ini menimbulkan kegaduhan, dan ke depan kita evaluasi bersama pelayanan untuk lebih baik,” katanya.

Efi menyebut proses mediasi dan dirinya itu difasilitasi Polsek Bandara, Polresta Tanjungpinang, Lanud Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang. Ia juga mengaku telah bertemu dengan pihak pengelola Bandara Tanjungpinang

“Kemarin sudah didudukkan sama-sama, ada juga pihak dari Polsek Bandara, pihak Lanud , juga pihak Polresta,” ujarnya.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

“Sama pihak bandara, Pak Rudy juga sudah menemui saya dan berdiskusi mengenai hal ini. Alhamdulillah case close. Semoga ini nggak kejadian lagi,” tambahnya.