Balai BKSDA Riau mengungkap fakta insiden satu keluarga yang diserang gajah di Pekanbaru, Riau. Lokasi itu adalah jalur jelajah gajah pada Kantong Petapahan.
“Berdasarkan data pergerakan gajah, lokasi kejadian adalah lokasi pergerakan gajah liar. Ini merupakan kelompok gajah yang berada pada kantong/sub populasi Petapahan,” ujar Kepala Balai BKSDA Riau Supartono, Kamis (30/10/2025).
Supartono mengungkap Balai Besar KSDA Riau telah menurunkan tim mitigasi konflik satwa liar. Khususnya dari seksi Wilayah III untuk melakukan pengecekan di lapangan.
Selain itu, Balai BKSDA Riau berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti kepolisian, pemerintah setempat, aparat desa, dan masyarakat. Ini guna mencegah terjadinya insiden serupa.
“Kami terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan tindakan agresif atau provokatif terhadap gajah liar dab segera melaporkan setiap kemunculan satwa liar ke Balai Besar KSDA Riau atau aparat desa setempat,” katanya.
Ayah korban serangan gajah, Sardo Purba mengaku sudah 6 tahun tinggal di lokasi. Sardo juga mengakui bahwa gajah sering muncul dan melintas tak jauh dari tempat tinggalnya.
“Sudah 6 tahun saya tinggal di situ, baru ini kejadian. Memang sering gajah lewat, tapi tidak naik ke atas,” katanya.
Saat gajah mendekati tempat tinggalnya, Sardo mengaku sempat pasrah. Apalagi kondisi gelap gulita hingga putrinya, Citra (8) diserang.
“Aku berpikir kami mati semua, saya sudah berlindung memang kondisi saat kejadian gelap karena mendekati jam 5 pagi,” tegas Sardo saat ditemui di RS Arifin Achmad.
