Benarkan Atap Warna Hitam Bikin Rumah Lebih Panas?

Posted on

Banyak orang menghindari penggunaan atap berwarna hitam karena dianggap dapat membuat rumah terasa lebih panas saat cuaca terik. Warna hitam memang dikenal mudah menyerap panas, tetapi apakah benar itu penyebab utama suhu rumah meningkat?

Dilansir infoProperti dari laman Nombarch, warna bukanlah satu-satunya faktor yang memengaruhi suhu di dalam rumah. Jenis material atap juga berperan besar dalam menentukan tingkat panas yang dirasakan.

Beberapa bahan atap berwarna hitam justru mampu menahan panas dengan baik, sementara ada pula material non-hitam, seperti asbes yang malah membuat rumah terasa lebih panas.

Atap hitam cenderung menyerap sinar matahari dan menjebaknya di lapisan bawah atap. Jika rumah tidak memiliki plafon atau ventilasi yang memadai, panas ini akan merambat ke dalam ruangan, menyebabkan udara di dalam terasa pengap dan sirkulasi tidak lancar.

Arsitek Denny Setiawan menjelaskan bahwa udara panas cenderung berkumpul di bagian atas ruangan. Karena itu, penting bagi rumah memiliki ventilasi silang agar udara segar dapat masuk dan udara panas keluar.

“Kalau tidak ada ventilasi silang, bisa disiasati dengan kipas angin agar udara di dalam rumah tetap bergerak,” kata Denny.

Namun, Denny menegaskan bahwa kipas angin hanya membantu sirkulasi udara, bukan menurunkan suhu ruangan secara signifikan. Untuk menurunkan suhu, penggunaan AC bisa menjadi solusi, meskipun berisiko meningkatkan konsumsi listrik dan berdampak pada lingkungan.

Ia juga menyarankan agar rumah memiliki plafon tinggi sekitar 2,4 meter dari lantai. Plafon yang lebih tinggi membantu udara panas terkumpul di atas, sehingga bagian bawah ruangan terasa lebih sejuk.

“Kalau rumahnya sudah pakai atap hitam, bisa ditambah plafon dan pasang kipas dengan baling-baling menghadap ke bawah supaya sirkulasi udara lebih baik,” ujarnya.