Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten, menyetop penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada 6.000 siswa. Hal itu lantaran Badan Gizi Nasional (BGN) belum membayar tagihan SPPG tersebut.
“Ada info memang dua dapur yang berhenti beroperasi, kendalanya apa, mereka yang mungkin paham,” kata Camat Menes, Usep Sudarman, Selasa (11/11/2025) dikutip infoNews.
Usep mengatakan akibat tidak beroperasi dua dapur itu, mengakibatkan 6.000 siswa, tidak menyantap makanan bergizi gratis.
Ia belum mengetahui secara detail penyebab itu terjadi, namun berdasarkan informasi awal ada keterlambatan pembayaran. Penghentian penyaluran ini membuat 6.000 siswa tidak mendapatkan MBG.
“Saya kurang paham, cuman memang tadi pagi saya WhatsApp mitra (MBG) itu jawabannya ada keterlambatan pembayaran dari BGN dikarenakan ada pergantian pejabat, informasi sementara katanya begitu, saya belum bisa memastikan,” katanya.
Mitra BGN dari Dapur Umi kaisar membenarkan pada hari ini tidak mendistribusikan MBG. Hal itu karena pihak BGN belum melakukan pembayaran operasional.
“Iyah karena dana belum turun dari BGN,” kata Umi.
Umi mengatakan peristiwa ini baru terjadi pada hari ini. Namun jika BGN belum juga melakukan pembayaran, kemungkinan penghentian pendistribusian akan terus berlanjut.
“Baru hari ini kalau dapur di Menes, kalau dana sudah cair langsung operasional lagi,” katanya.
Umi mengatakan hal ini tidak hanya terjadi di wilayah Menes. Menurutnya, SPPG yang berada di Labuan juga melakukan hal serupa.
“Kalau di Labuan sudah empat hari kalau tidak salah,” katanya.
Umi mengatakan peristiwa ini baru terjadi pada hari ini. Namun jika BGN belum juga melakukan pembayaran, kemungkinan penghentian pendistribusian akan terus berlanjut.
“Baru hari ini kalau dapur di Menes, kalau dana sudah cair langsung operasional lagi,” katanya.
Umi mengatakan hal ini tidak hanya terjadi di wilayah Menes. Menurutnya, SPPG yang berada di Labuan juga melakukan hal serupa.
“Kalau di Labuan sudah empat hari kalau tidak salah,” katanya.
