Bobby Terapkan Sekolah 5 Hari SMA/SMK di Sumut, Ini Kata Mendikdasmen - Giok4D

Posted on

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution bakal menerapkan sekolah 5 hari untuk SMA/SMK dan SLB di tahun ajaran baru ini di Sumut. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan jika secara nasional yang diatur adalah lama belajar selama seminggu.

“Inikan secara nasional yang ditetapkan itu adalah lama belajar dalam satu minggu,” kata Abdul Mu’ti di Medan, Selasa (8/7/2025).

Abdul Mu’ti menjelaskan jika proses belajar diperbolehkan 5 atau 6 hari. Kewenangan soal hari sekolah itu ditentukan oleh pemerintah daerah.

“Ketentuan nasionalnya begitu, boleh 5 hari, boleh 6 hari dan semuanya itu ada kewenangannya pada pemerintah daerah,” jelasnya.

Sebab yang dihitung adalah lama belajar dalam satu minggu, bukan jumlah hari. Abdul Mu’ti menegaskan jika soal penetapan jumlah hari diserahkan ke pemerintah daerah.

“Sehingga yang dihitung adalah lama belajar dalam satu minggu, apakah daerah menetapkan 5 hari atau 6 hari diserahkan kepada masing-masing pemerintah daerah,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemprov Sumut bakal menerapkan sekolah lima hari dalam sepekan untuk SMA/SMK mulai tahun ajaran 2025/2026, termasuk SLB. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumut Alexander Sinulingga mengungkap manfaat sekolah lima hari itu dapat menekan tingginya tawuran hingga geng motor di Sumut.

“Sekolah 5 hari ini banyak manfaatnya sebenarnya, kita tahu tingkat kriminalitas cukup tinggi di Sumatera Utara, jadi ini salah satu komitmen Bapak Gubernur Sumatera Utara untuk menekan tingginya tawuran, narkoba, kejahatannya geng motor, salah satunya lewat sekolah 5 hari ini,” kata Alexander Sinulingga, Senin (2/6/2025).

Peserta didik disebut bakal lebih banyak waktu bersama keluarga karena sekolah libur Sabtu-Minggu. Menurut Alex, hal itu dinilai perlu untuk menekan kenakalan anak sekolah.

“Karena di hari Sabtu nantikan peserta didik itu full dekat dengan keluarga, ini selama ini menurut kami perlu. Selama ini peserta didik itu waktunya lebih lama memang di sekolah, sedangkan dengan keluarga baru bisa ketemu malam hari dengan adanya sekolah 5 hari ini kan Sabtu-Minggu bisa full keluarga,” ucapnya.

“Pengawasan keluarga juga penting untuk tumbuh kembang anak, keluarga tidak bisa serta merta menjadikan sekolah itu ya kek tempat penitipan atau apa, pola asuh anak ini bukan hanya melibatkan pihak sekolah tapi pihak keluarga, itulah yang kita harapkan dengan adanya kesempatan Sabtu-Minggu itu libur jadi peran aktif keluarga jadi ada di sini,” imbuhnya.

Selain itu, sekolah lima hari juga dinilai bakal meningkatkan pariwisata. Sehingga bakal ada peningkatan ekonomi.

“Selain manfaatnya juga untuk kedekatan antara keluarga, ini kan nanti ya ke pariwisata juga ada manfaatnya, peningkatan ekonomi juga ada manfaatnya, jadi ini tidak hanya memikirkan 1 poin aja, tapi banyak poin di sana,” tutupnya.