Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau mengungkap hasil pemeriksaan siswa SD tewas diduga akibat dianiaya senior di Indragiri Hulu. Lalu apa hasilnya?
“Atas izin penyidik kami sampaikan hasil autopsi 27 Mei di RSUD Indrasari Rengat. Saya didampingi dokter Indrayana beserta tim lainnya,” terang dokter Forensik, AKBP Supriyanto, Rabu (4/6/2025).
Supriyanto mengungkap hasil pemeriksaan ditemukan luka memar di tubuh korban. Ini juga didukung fakta-fakta pemeriksaan dan pendukung lain.
“Hasil yang didasari fakta pemeriksaan, penunjang dan pendukung lain. Pada pemeriksaan mayat korban berusia 8 tahun ditemukan memar pada perut sebelah kiri, memar pada paha kiri,” kata Supriyanto.
Luka-luka itu terjadi akibat benda tumpul. Termasuk ditemukan fakta ada kelainan kebocoran pada usus akibat usus buntu.
“Yang diakibatkan oleh kekerasan tumpul. Kami juga menemukan kelainan kebocoran pada daerah usus di perut sebelah kanan. Kami menyimpulkan sebab mati pada mayat ini akibat infeksi sistemik dari pecahnya usus buntu,” kata Supriyanto.
Pemeriksaan juga dilakukan oleh dokter Forensik dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Riau, dr Indrayana. Termasuk dokter forensik lain yang ikut memeriksa mayat korban.
Sebelumnya, seorang pelajar di Indragiri Hulu, Riau, inisial K (8) diduga meninggal dunia tidak wajar. Orang tua korban yang tak terima atas kematian anaknya melapor ke pihak kepolisian.
Dalam laporan, orang tua pelajar kelas dua SD itu mengambil langkah hukum dengan melaporkan teman-teman sebaya korban. Sebab, sebelumnya diduga terlibat cekcok hingga terjadi penganiayaan.
“Jenazah K telah menjalani proses autopsi pada malam tadi. Proses ini dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban,” kata Kapolres Indragiri Hulu AKBP Fahrian Saleh Siregar, Selasa (27/5) lalu.
Fahrian mengungkap laporan orang tua korban menyebut anaknya dibuli dan mengalami kekerasan fisik. Namun kasus itu masih ditangani oleh Satreskrim Polres Indragiri Hulu.