Geopark Kaldera Toba kembali menerima status Green Card (kartu hijau) dalam keanggotaannya di jaringan UNESCO Global Geopark (UGGp). Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution menilai saat ini menjadi tugas bersama untuk menjaganya.
Bobby mengucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang ikut andil dalam prosesnya. Sehingga Geopark Kaldera Toba kembali meraih kartu hijau dari sebelumnya kartu kuning.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Alhamdulillah terima kasih kepada seluruh stakeholder, bupati dan juga tim kerja kemarin sangat bersusah payah dalam arti mempersiapkan, memperbaiki apa yang menjadi catatan UNESCO pada penilaian sebelumnya dan ini sudah kembali menjadi Green Card,” kata Bobby Nasution di Kantor Gubsu, Selasa (9/9/2025).
Politikus Gerindra ini menyebutkan Danau Toba merupakan warisan dari Tuhan. Sehingga menjadi tugas bersama untuk menjaga Danau Toba.
“Ini tugas kita sama-sama, kita jaga, itu warisan dari Tuhan yang harus sama-sama kita jaga, kita tidak bisa membuatnya, tapi kita bisa menjaganya,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, UNESCO memberikan rekomendasi kartu hijau terhadap kepengelolaan Geopark Kaldera Toba. Geopark Kaldera Toba sendiri mendapat kartu kuning pada 2023 lalu.
Rekomendasi kartu hijau itu disampaikan oleh General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark Azizul Kholis yang menghadiri sidang itu. Azizul mengatakan rekomendasi itu disetujui pada sidang UNESCO Global Geoparks Council di Chili, 6 September 2025.
“Iya (dapat kartu hijau), sidangnya itu kemarin tanggal 6 September di Chili,” kata Azizul Kholis saat dihubungi, Minggu (7/9).
Azizul menjelaskan jika ada tiga geopark yang ditetapkan untuk rekomendasikan mendapat kartu hijau. Ketiganya adalah Geopark Ciletuh di Jawa Barat, Geopark Rinjani di Nusa Tenggara Barat, dan Geopark Toba di Sumatera Utara.
“Tiga-tiganya lolos ditetapkan untuk direkomendasikan mendapat sertifikat green card yang akan diserahkan secara resmi oleh Dewan Eksekutif tahun depan, lokasinya belum tahu,” ujarnya.