Arda Guler tampil menonjol bersama Real Madrid di ajang Piala Dunia Antarklub 2025. Penunjukan Xabi Alonso sebagai pelatih baru memperjelas peran Guler di lini tengah Los Blancos.
Musim lalu, Guler hanya bermain kurang dari 1.800 menit dalam 43 pertandingan di semua kompetisi-jumlah menit terendah kedua di skuad Madrid, jika tidak menghitung pemain yang mengalami cedera jangka panjang. Situasi ini menimbulkan spekulasi bahwa Guler ingin hengkang demi mendapatkan waktu bermain lebih banyak.
Minimnya kesempatan bermain sebagai starter di era Carlo Ancelotti juga dipengaruhi oleh ketidakjelasan posisi idealnya. Ia beberapa kali dimainkan sebagai winger kanan, namun juga sempat dicoba sebagai gelandang serang dan gelandang tengah.
Ancelotti sempat menyatakan pada April lalu bahwa Guler lebih cocok dimainkan sebagai gelandang tengah. Ia menyampaikan ini setelah menempatkan Guler di posisi tersebut dalam formasi 4-4-2 saat Madrid mengalahkan Getafe 1-0. Namun setelah pertandingan itu, Ancelotti tetap menurunkannya sebagai winger kanan.
Di bawah asuhan Alonso, Guler kembali dimainkan sebagai gelandang tengah, terlihat saat menghadapi Pachuca dan Red Bull Salzburg. Alonso menilai bahwa Guler perlu berada lebih dekat dengan bola, dan pendekatan ini langsung membuahkan hasil.
Guler mencetak satu gol ke gawang Pachuca, serta mencatat jumlah umpan sukses terbanyak dibandingkan pemain lain selama 67 menit ia berada di lapangan.
Vitor Pereira, yang kini menangani Wolverhampton Wanderers dan pernah melatih Guler saat masih di Fenerbahce, mendukung langkah Alonso menempatkan Guler di tengah ketimbang di sayap.
Ia pun dinilai berpotensi menjadi penerus Luka Modric, yang akan hengkang pada musim panas ini. Alonso tampaknya tengah menyiapkan Guler untuk menggantikan peran penting gelandang senior asal Kroasia tersebut.
“Saya selalu melihatnya lebih sebagai pemain nomor 8 atau 10 karena kemampuannya untuk mengganggu keseimbangan lawan di antara lini,” ujar Pereira, dilansir infoSport dari BBC.
“Ia cerdas, ia mencari solusi sebelum menerima bola, ia bisa bermain (umpan) panjang atau pendek, ia bisa melakukan umpan akhir atau menembak dari jarak jauh.”
“Ia memahami permainan dan selalu ingin tahu lebih banyak. Saya jelas bisa melihatnya bermain ketimbang Modric,” jelas Pereira.
Dengan usianya yang baru menginjak 20 tahun, Guler memiliki masa depan cerah. Kini ia tengah bersiap untuk menunjukkan performa terbaiknya di posisi yang benar-benar sesuai dengan karakternya.