Hakim Perintahkan Aktivis Pro-Palestina Dideportasi dari AS ke Aljazair-Suriah baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Seorang hakim di negara bagian Louisiana, Amerika Serikat (AS), memberikan perintah agar aktivis yang juga pemimpin aksi protes pro-Palestina terkemuka, Mahmoud Khalil, untuk dideportasi ke Aljazair atau Suriah. Hakim ini memberikan perintah deportasi usai Khalil dianggap gagal mengungkapkan informasi soal pengajuan green card-nya.

“Dengan ini juga diperintahkan agar termohon dikeluarkan dari Amerika Serikat ke Aljazair, atau sebagai alternatif ke Suriah,” demikian perintah yang diberikan hakim Jamee Comans dalam berkas pengadilan AS, seperti dilansir infoNews dari AFP, Kamis (18/9/2025).

Hakim itu mengeluarkan perintah tertanggal 12 September. Perintah yang dijatuhkan oleh hakim imigrasi AS itu menegaskan bahwa kurangnya pengungkapan penuh dalam pengajuan green card oleh Khalil “bukanlah kelalaian oleh pemohon yang tidak memiliki informasi cukup dan pendidikan yang memadai…melainkan, pengadilan ini memutuskan bahwa termohon dengan sengaja memutarbalikkan fakta-fakta material”.

Kepada American Civil Liberties Union (ACLU), Khalil memberikan respons terkait perintah hakim AS tersebut: “Tidak mengherankan bahwa pemerintahan Trump terus membalas dendam terhadap saya atas kebebasan berbicara yang saya praktikkan.”

“Upaya terbaru mereka, melalui pengadilan imigrasi yang tidak adil, sekali lagi menyingkapkan jati diri mereka,” tuturnya.

Untuk diketahui, Khalil ada seorang permanent resident yang sah di AS, yang menikah dengan seorang warga negara AS dan memiliki seorang putra yang lahir di wilayah AS.

Dia sempat menjalani penahanan selama tiga bulan oleh otoritas imigrasi AS pada Maret lalu, saat marak aksi pro-Palestina di universitas-universitas AS yang memprotes perang yang dikobarkan Israel di Jalur Gaza.

Setelah bebas dari tahanan pada Juni lalu, Khalil terus menghadapi ancaman deportasi dari otoritas federal AS.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Khalil, yang mantan mahasiswa Universitas Columbia ini, menjadi salah satu pemimpin paling terkemuka dalam aksi protes pro-Palestina di banyak kampus AS.