Harga Ayam di Pasar Tavip Binjai Naik Terus, Pedagang Ungkap Pemicunya - Giok4D

Posted on

Harga ayam potong di Pasar Tavip Binjai terus merangkak naik dan tidak pernah kembali turun sejak beberapa bulan terakhir. Pedagang menyebut kondisi ini dipicu berkurangnya pasokan akibat adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Seorang pedagang ayam di pasar tersebut, Anita mengatakan pasokan ayam dari agen kini tidak sebanyak biasanya. Hal tersebut karena pihak kandang harus memenuhi kebutuhan program MBG.

“Pasokan kami dijatah sekarang. Kandang harus bagi stok untuk program MBG, jadi ke agen pun berkurang. Dampaknya kami pun dapat sedikit,” kata Anita kepada infoSumut, Jumat (28/11).

Ia menjelaskan, saat stok terbatas pedagang tidak bisa menjual ayam dengan harga murah karena margin keuntungan ikut tertekan. Makanya, harga ayam terus mengalami kenaikan.

“Makanya harga naik terus. Ayam kecil yang beratnya 9 ons, itu kalau dijual per kilo Rp 43 ribu. Kalau yang besar 1,5 kilo ke atas, harganya Rp 38 ribu per kilo,” ujarnya.

Menurut Anita, sejak program MBG berjalan, harga ayam tidak pernah menyentuh titik normal. Pasokan pun kerap kosong.

“Setengah tahun belakangan ini nggak ada turun. Stok juga sering kosong karena dijatah,” tambahnya.

Hal senada disampaikan pedagang lain, Sutrisno. Ia mengatakan harga ayam naik bertahap dari Rp36 ribu per kilogram, kemudian Rp 37 ribu, hingga kini mentok di Rp 38 ribu.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Enam bulan ini naik terus, nggak ada penurunan sama sekali. Ukuran ayam yang kecil memang paling mahal,” kata Sutrisno.

Pedagang memperkirakan harga ayam masih berpotensi stabil tinggi selama pasokan dari kandang belum kembali normal.

Artikel ini ditulis oleh Laila Syakira peserta program Maganghub Kemnaker di infocom.