Indonesia akan menghadapi laga hidup dan mati melawan Irak pada matchday kedua Grup B Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad Garuda sudah pernah 11 kali bertemu Irak, dan hanya sekali menang.
Melihat track record, tentu laga melawan Irak tidak mudah, apalagi peringkat Indonesia jauh di bawah Irak. Pertemuan pertama Irak dan Indonesia terjadi pada 1968 pada Kualifikasi Olimpiade. Sedangkan pertemuan terakhir terjadi 2024 lalu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), hasilnya Garuda takluk 1-3.
Timnas Indonesia masih 0 poin, setelah dikalahkan Arab Saudi 2-3. Laga terakhir Indonesia di Grup B adalah kontra Irak, maka kemenangan nanti adalah harga mati buat pasukan Patrick Kluivert!
Untuk diketahui, di ronde keempat ini hanya ada dua grup, A dan B yang masing-masing diisi tiga tim dengan sistem round robin. Dua tim yang finis teratas setelah dua laga akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026.
Dua tim yang finis runner up akan saling diadu ke ronde kelima, dua tim yang finis di posisi paling bawah gugur.
Skema Indonesia ke Piala Dunia 2026 adalah dengan mengalahkan Irak dengan selisih lebih dari satu gol. Setelahnya, Indonesia harus berharap Arab Saudi kalahkan Irak pada Rabu (15/10) dengan skor tak lebih dari satu gol.
Jika itu terjadi, maka Indonesia menjuarai Grup B dengan keunggulan selisih gol dibanding Arab Saudi meski poinnya sama-sama tiga. Atau jika Arab menang lebih dari dua gol, maka Indonesia akan finis di runner up dan lanjut ke ronde kelima.
Andai Indonesia menahan imbang Irak, maka Indonesia setelahnya harus berharap Arab Saudi kalahkan Irak dengan skor lebih dari selisih dua gol. Maka, Indonesia finis sebagai runner up. Jika Indonesia kalah dari Irak, maka peluang Garuda sudah tertutup.
Media Inggris, Sports Mole memprediksi hasil akhir Irak vs Indonesia 2-0 untuk kemenangan Singa Mesopotamia. Mereka menilai, Irak masih terlalu tangguh, mengingat Irak menang terus di lima laga terakhirnya kontra Indonesia.
Be Soccer menilai, Irak punya peluang besar lebih menang dibanding Indonesia yakni 67,2 persen. Persentase imbang 20,7 persen, sementara persentase kemenangan Indonesia hanya 12,1 persen.
