Penyakit diabetes adalah penyakit yang muncul saat tubuh tidak menggunakan insulin dengan efektif. Kondisi produksi insulin tidak dengan baik itu membuat kadar gula darah tinggi.
Diabetes dibagi kepada dua jenis, yaitu tipe satu dan tipe dua. Diabetes tipe satu terjadi saat sistem imun menyerang sel penghasil insulin, sementara tipe dua yaitu saat tubuh resisten terhadap insulin atau produksinya yang berkurang.
Sejumlah gejala menjadi tanda-tanda seseorang terkena diabetes, salah satunya kesemutan. Kesemutan saat diabetes disebabkan oleh neuropati, kondisi ketika saraf mengalami kerusakan.
Kondisi diabetes, neuropati dapat muncul akibat gula darah tinggi yang berlangsung lama.
“Kebas menjadi gejala neuropati diabetes yang kemunculannya terjadi terus menerus, sedangkan kesemutan dan rasa tersetrum umumnya hanya datang-hilang,” kata spesialis saraf dr Wisnu Nalendra Tama, SpS(K), dikutip infoHealth dari laman Universitas Gadjah Mada, Minggu (7/9/2025).
Melansir Cleveland Clinic, jika berlangsung lama, kadar gula tinggi dapat merusak pembuluh kecil yang membawa oksigen dan nutrisi ke saraf. Tanpa suplai yang cukup, sel saraf bisa mati sehingga fungsinya terganggu, sehingga timbul neuropati.
Ada tiga jenis neuropati yang berkaitan dengan diabetes, yaitu perifer (kaki, tungkai, dan tangan), otonom (fungsi organ dalam), dan proksimal (pinggul, paha, dan bokong).
Gejala yang paling umum terjadi salah satunya adalah kesemutan. Kondisi ini termasuk dari gejala neuropati perifer.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Kesemutan akibat diabetes yang muncul biasanya disertai rasa mati rasa, sensasi tertusuk jarum, kelemahan otot, sensasi sentuhan otot yang tidak biasa, luka di kaki susah sembuh, hingga kehilangan total sensasi di kaki.
Kesemutan biasanya juga disertai dengan gejala umum diabetes seperti sering buang air kecil, gampang haus, penglihatan kabur, penurunan berat badan, hingga perubahan bau napas seperti aroma buah.
“Pemeriksaan rutin dengan kontrol ke dokter juga wajib dilakukan untuk mengetahui risiko komplikasi neuropati diabetes sejak dini,” kata dr Wisnu mengingatkan pentingnya pemeriksaan rutin.
Artikel ini sudah tayang di infoHealth, baca selengkapnya di .