Jakarta – Siapa sangka, Kosovo-negara kecil yang terletak di Eropa Tenggara-ternyata memiliki mayoritas penduduk beragama Islam, sesuatu yang cukup jarang dijumpai di negara-negara Barat.
Kosovo berada di kawasan Balkan dan sebelumnya merupakan bagian dari Serbia. Negara ini menyatakan kemerdekaannya secara sepihak pada tahun 2008. Meski Mahkamah Internasional menyatakan bahwa deklarasi tersebut tidak melanggar hukum internasional, Serbia tetap menolak untuk mengakuinya.
Dilansir infoHikmah dari Encyclopedia Britannica, agama Islam mulai menyebar di Kosovo saat wilayah ini dikuasai oleh Kekaisaran Ottoman, sejak pertengahan abad ke-15 hingga awal abad ke-20. Masa itu menjadi periode penting bagi pertumbuhan Islam di kawasan tersebut, sekaligus meningkatnya jumlah penutur bahasa Albania.
Pada paruh kedua era Ottoman, etnis Albania yang sebagian besar memeluk Islam mulai menjadi kelompok dominan secara demografis, menggantikan dominasi etnis Serbia yang mayoritas beragama Kristen Ortodoks. Walau kini Islam menjadi agama mayoritas, jejak budaya Ortodoks di Kosovo masih tetap dipertahankan.
Data sensus pada tahun 2011 menunjukkan bahwa sekitar 95,6 persen penduduk Kosovo beragama Islam. Negara ini sendiri tidak menetapkan agama resmi, dan memberi kebebasan warganya untuk memeluk atau tidak memeluk agama. Sisanya terdiri dari penganut Katolik Roma, Ortodoks Serbia, Protestan, Yahudi, serta kelompok yang tidak beragama-masing-masing dengan persentase sangat kecil.
Menurut World Religion Database Boston University tahun 2020, populasi Muslim di Kosovo diperkirakan sebesar 93 persen, Kristen 6 persen, dan sisanya adalah ateis, agnostik, atau penganut kepercayaan lainnya.
Sebagian besar umat Islam di Kosovo mengikuti mazhab Hanafi Sunni. Di samping itu, terdapat pula kelompok yang menjadi bagian dari tarekat sufi. Walaupun mayoritas penduduk beragama Islam, tidak semua menjalankan ibadah secara rutin di masjid. Namun, banyak dari mereka tetap menjalankan puasa Ramadan. Tak jarang juga ditemukan praktik keagamaan yang merupakan perpaduan antara ajaran Islam dan tradisi Kristen, mencerminkan bentuk sinkretisme.