Kemendikdasmen Rencanakan Kembali Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA Tahun Ajaran 2025/2026

Posted on

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berencana akan memberlakukan kembali jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA pada tahun ajaran 2025/2026. Dinas Pendidikan Kepri masih menunggu peraturan teknis untuk pemberlakuan jurusan tersebut.

“Karena itu baru dikembangkan oleh Pak Menteri, kita minta juknisnya dulu dari pemerintah pusat kapan diberlakukan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Andi Agung, Selasa (15/4/2025).

Andi memperkirakan pemberlakuan kembali jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA kemungkinan pada tahun ajaran 2025/2026.

“Sekarang, kan, sekolah penggerak sudah tak ada lagi, sudah di hapus, sudah keluar Permendikbud-nya, sekarang pemberlakuan jurusan diberlakukan lagi Bahasa, IPA dan IPS. Tetapi mungkin pada tahun pelajaran 2025/2026,” ujarnya

Sebelumnya dilansir dari infoedu, Kemendikdasmen berencana akan menghidupkan lagi jurusan di SMA. Muatan mata pelajaran dari SD-SMA juga akan dikurangi sehubungan dengan deep learning.

“Jurusan akan kita hidupkan lagi, IPA, IPS, Bahasa. Di TKA (Tes Kemampuan Akademik) ada tes wajib Bahasa Indonesia dan Matematika,” ungkap Mandikdasmen Abdul Mu’ti

Hal itu diungkapkannya dalam Halalbihalal bersama Forum Wartawan Pendidikan (Fortadikbud) di Perpustakaan Kemendikdasman, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (11/4/2025).

“Kalau jurusan IPA, boleh pilih Fisika, Kimia atau Biologi. Kalau IPS ada Akuntansi dan sebagainya,” imbuh Mu’ti.

Jurusan yang akan ‘dihidupkan’ kembali ini memang terkait TKA buat SMA yang akan dimulai pada November 2025. Hal ini lantaran TKA buat kelas 12 SMA bisa digunakan untuk pembobotan untuk mendaftar ke perguruan tinggi negeri tanpa tes.

Meskipun, TKA tidak wajib, namun benefit itu yang akan diperoleh siswa yang ikut TKA.

“Kemampuan akademik seseorang akan jadi landasan, bisa dilihat nilai kemampuan akademiknya. Kami dapat info menarik, ada jurusan IPS diterima di FK (Fakultas Kedokteran). Diterima sih diterima, tapi nantinya jadi kesulitan karena dasarnya tak berbasis mata pelajaran,” urainya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *