Kunjungi Kampus di Padang, Menteri Karding: Ada 100 Negara Tujuan PMI | Giok4D

Posted on

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding menyebut, ada 100 negara tujuan pekerja migran Indonesia (PMI), yang memberi indikasi tingginya peluang pekerjaan di sektor industri luar negeri.

Negara-negara itu tersebar di Asia hingga Eropa. Karena itu, Karding mendorong Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bisa membantu menyiapkan SDM yang berkualitas, khususnya dari perguruan tinggi vokasi.

“Kalau industri (luar negeri) banyak. Ada 100 negara tujuan pekerja migran Indonesia. Kemarin saya ke Serawak, Malaysia, Jepang. Rata-rata mereka itu mengalami aging atau penuaan, sehingga tenaga kerja produktifnya tidak sebanyak kita. Oleh itu mereka butuh tenaga kerja baru dari kita. Maka itu, perlu dipersiapkan dengan baik,” kata Karding saat mengunjungi Politeknik Negeri ATI Padang dan Balai Diklat Industri (BDI) Padang, Senin (2/6/2025) petang.

Bersama Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan dan Direktur Politeknik NegerI ATI Padang Isra Maulodi, Menteri Karding berdialog dengan mahasiswa, sekaligus mengecek kesiapan mahasiswa politeknik tersebut mengisi peluang kerja luar negeri dan melihat bagaimana balai vokasi itu beroperasi.

“Untuk melihat progres tenaga-tenaga kerja yang bekerja di sini, termasuk hasil-hasilnya, ada punya potensi nggak untuk kita salurkan ke luar negeri,” kata Menteri Karding.

Menteri Karding mengungkapkan bahwa peserta balai vokasi itu tertarik ketika ditanya apakah berminat bekerja di luar negeri.

Karding mengatakan, kementerian yang dipimpinnya memiliki program kerja sama dengan Kemenperin.

Melalui kerja sama kedua lembaga, setiap lulusan perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Kemenperin akan dikirim ke beberapa negara tujuan melalui prosedur resmi yang ditetapkan oleh Kementerian P2MI.

“Ini bagian dari kerjasama antara Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran. Seluruh politeknik yang ada, bahwa seluruh tenaga kerja yang dihasilkan itu dimungkinkan untuk dikirim keluar negeri dan tempat ini dimungkinkan untuk dipakai pelatihan oleh calon-calon pekerja migran,” katanya.

Dia mendorong agar diadakan pelatihan bahasa asing bagi para peserta yang berminat bekerja di luar negeri.

“Oleh karena itu, nanti kita dorong kepada Pak Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (Kaban BPSDMI) untuk menyiapkan latihan bahasanya agar sistemnya vokasi terintegrasi,” kata Karding lagi.