Lagi Live TikTok, Pedagang Temukan Montir Tewas dalam Mobil Bekas

Posted on

Seorang warga menemukan sesosok mayat dalam mobil Honda Civic tahun 1985 saat tengah mempromosikan mobil bekas tersebut via live di TikTok. Jasad tersebut merupakan seorang montir bernama Suharto (62).

Kejadian itu terjadi di Dusun Demangan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Sabtu malam (13/9/2025) kemarin. Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto membenarkan peristiwa itu..

“Benar, telah diterima laporan penemuan orang meninggal dunia di dalam mobil di wilayah Sewon,” kata Hidayanto, dilansir infoJogja, Selasa (16/9/2025).

Suharto sendiri merupakan warga Bulus Kulon RT 05, Sumberagung, Jetis, Bantul yang bekerja sebagai montir. Ia pertama kali ditemukan Septiana Indrajati (43) dan pemilik garasi mobil Budiyono Arif Rahman.

Suharto datang ke garasi untuk memperbaiki mobil sekitar pukul 08.30 WIB. Ia sempat membuat kopi dan bekerja.

“Korban beraktivitas seperti biasa, sempat membuat kopi, lalu mulai bekerja,” ujar Hidayanto.

Hingga sore harinya, aktivitas Suharto masih normal. Saksi Septiana masih melihatnya bekerja seperti biasa pukul 19.00 WIB.

Saat Sepiana melakukan siaran langsung atau live di TikTok untuk mempromosikan mobil bekas, dia melihat korban berbaring di dalam mobil Honda Civic tersebut.

“Saksi 1 (Septiana) kemudian mendengar suara seperti ‘glebuk’ dari dalam mobil tersebut, namun awalnya tidak menaruh curiga,” ungkap Hidayanto.

Namun korban tak bergerak sama sekali hingga membuat Septiana curiga dan membuka pintu mobil untuk memeriksa korban. Ia mengecek denyut nadi korban namun tidak terasa.

“Saat diperiksa, denyut nadi korban sudah tidak terasa. Saksi kemudian memanggil pemilik garasi (Budiyono) untuk memastikan kondisi korban,” lanjutnya.

Keduanya lalu menghubungi PMI dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sewon yang langsung datang bersama Inafis Polres Bantul melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Berdasarkan keterangan saksi kepada polisi, korban diketahui perokok berat yang bisa menghabiskan 2-3 bungkus rokok sehari. Korban juga sering minum kopi dan sedikit makan.

“Pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi. Jenazah korban langsung dievakuasi oleh PMI ke rumah duka untuk dimakamkan,” pungkas Hidayanto.