Lirik dan Terjemahan Lagu Daerah Bungong Jeumpa: Makna dan Sejarahnya

Posted on

Lagu Bungong Jeumpa adalah lagu daerah asal Provinsi Aceh yang sangat terkenal di Indonesia. Dalam bahasa Indonesia, Bungong Jeumpa berarti bunga cempaka atau kantil.

Beberapa sumber menyebut lagu ini diciptakan oleh Ibrahim Abduh. Berdasarkan situs Kemdikbud, Ibrahim Abduh adalah penyadur Hikayat Radja Jeumpa yang berkisah tentang raja dari Negeri Jeumpa yang berada di wilayah Aceh.

Isi dari lagu Bungong Jeumpa ialah mengenai keindahan bunga cempaka, mulai dari wujudnya hingga aromanya. Lantas apa pentingnya bunga cempaka hingga dijadikan sebagai lagu daerah?

Di balik itu lirik mengenai keindahan bunga, Bungong Jeumpa memiliki makna mendalam. Simak lirik, terjemahan, hingga makna Bungong Jeumpa di bawah ini.

Dilansir dari buku Kumpulan Lagu Daerah: Persembahan untuk Indonesiaku oleh Tim Media Pusindo, berikut ini lirik dan terjemahan lagu daerah Bungong Jeumpa:

Bungong jeumpa, bungong jeumpa meugah di Aceh
Bungong teuleubeh, teuleubeh indah lagoina
Bungong jeumpa, bungong jeumpa meugah di Aceh
Bungong teuleubeh, teuleubeh indah lagoina

Puteh kuning, meujampu mirah
Keumang siulah, cida that rupa
Puteh kuning, meujampu mirah
Keumang siulah, cida that rupa

Lam sinar buleun, lam sinar buleun angen peu ayon
Ruroh mesuson, mesuson nyang mala-mala

Mangat that mebe’i menyo tathim com
Lepah that harum si bungong jeumpa
Mangat that mebe’i menyo tathim com
Lepah that harum si bungong jeumpa

Bunga cempaka, bunga cempaka terkenal di Aceh
Bunga indah, bunga indah, tiada tara
Bunga cempaka, bunga cempaka terkenal di Aceh
Bunga indah, bunga indah, tiada tara

Putih kuning, bercampur merah
Bunga sekuntum, elok rupanya
Putih kuning, bercampur merah
Bunga sekuntum, elok rupanya

Dalam sinar bulan, dalam sinar bulan angin ayunkan
Jatuh bersusun-bersusun yang layu-layu

Sungguh harum wanginya, kalau dicium
Sungguh harum sekali, si bunga cempaka
Sungguh harum wanginya, kalau dicium
Sungguh harum sekali, si bunga cempaka

Makna dari lagu Bungong Jeumpa bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Ada pendapat yang mengatakan bunga merupakan metafora dari gadis Aceh, ada juga yang menggambarkan posisi bunga cempaka yang penting bagi masyarakat Aceh.

Dalam Jurnal Samudra Bahasa Vol 1, No 2, 2018, Prima Nucifera dari Universitas Samudra menjelaskan bunga cempaka dalam lagu tersebut adalah metafora dari gadis Aceh yang terkenal cantik dan baik budi.

Putih dan kuning menyimbolkan gadis Aceh yang berbeda-beda latar belakangnya, Namun jika sikap mereka tidak dijaga, maka disimbolkan sebagai bunga yang layu dan jatuh bersusun-susun.

Bungong Jeumpa juga bisa dimaknai secara eksplisit sebagai bunga cempaka. Dalam ulasan Essi Hermaliza di situs Kemdikbud, bunga ini memang menjadi simbol tumbuhan khas Aceh.

Bunga cempaka sering dijadikan sebagai pelengkap upacara tradisi karena keharumannya. Misalnya dalam upacara perkawinan, kuncup Jeumpa dipakai untuk hiasan kepala dara baro (pengantin). Namun karena mulai jarang ditemukan, Jeumpa diganti dengan melati.

Selain itu, bunga cempaka juga sering ditemukan sebagai ragam hias pada berbagai kerajinan di Aceh. Misalnya pada songket, banyak muncul motif atau ornamen berbentuk cempaka. Hiasan interior maupun eksterior bangunan juga sering menggunakan bentuk cempaka.

Bungong Jeumpa juga bisa dikaitkan dengan sejarah masa lalu daerah Aceh. Dahulu terdapat Kerajaan Jeumpa yang letaknya berada di kawasan Kabupaten Bireuen.

Beberapa sumber menyebut Kerajaan Jeumpa adalah kerajaan Islam pertama. Dilansir dari buku Catatan Pinggir Sejarah Aceh (2014) oleh Dien Majid, Kerajaan Jeumpa awalnya adalah kerajaan Hindu.

Putri Raja Jeumpa yang bernama Mayang Selundang kemudian dijodohkan dengan Maharaj Syahriar Salman (Salman Al-Parisi), yaitu pangeran dari negeri Persia yang datang ke Aceh pada abad ke-7.

Syahriar Salman kemudian dinobatkan sebagai raja, Kerajaan Jeumpa lantas menjadi kerajaan Islam. Keturunan Salman dan Mayang kemudian menjadi raja dari Kesultanan Perlak.

Lirik dan Terjemahan Bungong Jeumpa

Terjemahan Lagu Bungong Jeumpa

Makna di Balik Bungong Jeumpa

1. Metafora Gadis Aceh

2. Bunga Pelengkap Tradisi

3. Sebagai Ragam Hias

4. Sebagai Pengingat Sejarah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *