Mau Paru-paru Sehat dan Kuat, Coba Rutin Lakukan 6 Cara Ini baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Paru-paru yang sehat sangat penting bagi tubuh, yakni untuk energi, daya tahan, dan kesehatan secara keseluruhan. Penelitian mengungkapkan melakukan gerakan dan latihan pernapasan tertentu bisa memperkuat paru-paru, oksigenasi darah, dan membangun daya tahan terhadap penyakit pernapasan.

Dikutip infoHealth dari Times of India, berikut 6 cara yang bisa bikin paru-paru sehat dan bisa dicoba di rumah:

1. Pernapasan dengan Bibir Mengerucut

Latihan pernapasan ini biasanya diinstruksikan untuk pasien PPOK. Tetapi, siapa pun dapat mempraktikkannya jika ingin memperkuat paru-paru mereka.

Tarik napas perlahan melalui lubang hidung, lalu hembuskan napas perlahan dengan bibir mengerucut seperti meniup lilin. Proses ini memperlambat pernapasan, menjaga saluran udara tetap terbuka lebih lama, dan membantu mengeluarkan udara basi dari paru-paru agar oksigen segar dapat dihirup.

2. Pernapasan Diafragma atau Pernapasan Perut

Diafragma adalah otot pernapasan utama, yang bisa mempersiapkan otot untuk berfungsi lebih efektif. Cobalah meletakkan satu tangan di perut dan tangan lainnya di dada.

Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, sehingga hanya perut yang membuncit, bukan dada. Buang napas perlahan melalui bibir yang mengerucut, ulangi selama 5-10 menit setiap hari.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Ini berfungsi untuk meningkatkan konsumsi oksigen dan membuat paru-paru berfungsi lebih efisien.

3. Latihan Interval

Latihan interval intensitas tinggi atau High-Intensity Interval Training (HIIT) adalah soal pergantian antara waktu kerja dan waktu istirahat. Misalnya, mengayuh intens selama 60 info, diikuti dengan mengayuh bertahap selama 2 menit.

Repetisi demi repetisi akan membuat paru-paru menyesuaikan diri dengan tuntutan yang bergantian dan menjadi lebih efisien dalam jangka panjang.

4. Jalan Kaki atau Jogging

Latihan aerobik bukanlah hal yang mengejutkan bagi siapa pun, begitu pula dengan berjalan kaki. Aktivitas ini meningkatkan laju pernapasan, sehingga paru-paru lebih terbebani.

Dengan pengulangan, hal ini mengembangkan daya tahan dan meningkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh. Bahkan, jalan cepat selama 30 menit sebanyak lima kali seminggu dapat menghasilkan peningkatan fungsi paru-paru yang terukur.

5. Berenang

Berenang adalah latihan paru-paru yang khas, karena ketahanan terhadap tekanan air merupakan tantangan khusus. Perenang juga mempelajari pernapasan terkontrol, yang meningkatkan daya tahan dan kapasitas paru-paru.

Pasien asma, di bawah pengawasan dokter, khususnya dapat memperoleh manfaat melalui berenang karena udara hangat dan lembap di sekitar kolam renang dapat mengurangi iritasi saluran napas.

6. Latihan Kekuatan dengan Pernapasan Terkontrol

Angkat beban atau latihan tubuh dengan pernapasan terkontrol memiliki dua keuntungan. Meningkatkan otot dan mengharuskan paru-paru mengerahkan lebih banyak tenaga.

Misalnya mengembuskan napas saat kontraksi (mengangkat beban) dan menarik napas saat relaksasi memanfaatkan asupan oksigen secara menyeluruh. Kekuatan pernapasan dan otot akan berkembang dalam jangka panjang.

Artikel ini telah tayang di infoHealth, baca selengkapnya

6 Cara Bikin Paru-paru Sehat dan Kuat

5. Berenang

Berenang adalah latihan paru-paru yang khas, karena ketahanan terhadap tekanan air merupakan tantangan khusus. Perenang juga mempelajari pernapasan terkontrol, yang meningkatkan daya tahan dan kapasitas paru-paru.

Pasien asma, di bawah pengawasan dokter, khususnya dapat memperoleh manfaat melalui berenang karena udara hangat dan lembap di sekitar kolam renang dapat mengurangi iritasi saluran napas.

6. Latihan Kekuatan dengan Pernapasan Terkontrol

Angkat beban atau latihan tubuh dengan pernapasan terkontrol memiliki dua keuntungan. Meningkatkan otot dan mengharuskan paru-paru mengerahkan lebih banyak tenaga.

Misalnya mengembuskan napas saat kontraksi (mengangkat beban) dan menarik napas saat relaksasi memanfaatkan asupan oksigen secara menyeluruh. Kekuatan pernapasan dan otot akan berkembang dalam jangka panjang.

Artikel ini telah tayang di infoHealth, baca selengkapnya