Gubernur Aceh Muzakir Manaf memperpanjang masa tanggap darurat bencana Aceh hingga 14 hari ke depan. Perpanjangan dilakukan setelah melalui berbagai pertimbangan.
Penetapan perpanjang status keadaan tanggapan darurat bencana hidrometeorologi di Aceh diumumkan Mualem dalam rapat di Pendopo Gubernur Aceh, Rabu (10/12/2025) malam. Rapat dihadiri berbagai pihak terkait.
Mualem mengatakan, kondisi bencana saat ini masih membutuhkan penanganan secara intensif, terpadu, terintegrasi dan terkoordinasi untuk evakuasi, distribusi logistik dan penanganan kerusakan jalan dan jembatan (konektifitas), sarana pelayanan kesehatan, pendidikan, keagamaan serta penanganan kerusakan berbagai fasilitas sosial lainnya akibat bencana hidrometeorologi di Aceh.
“Berdasarkan hal tersebut, maka pada hari ini Rabu 10 Desember, saya Gubernur Aceh dengan ini menyatakan perpanjangan status keadaan tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Aceh tahun 2025,” kata Mualem.
Perpanjangan itu berlangsung selama 14 hari terhitung sejak 12 hingga 25 Desember mendatang. Masa tanggap itu dapat diperpanjang atau diperpendek.
“Sesuai dengan kondisi dan kebutuhan,” jelasnya.
Diketahui, korban bencana banjir dan tanah longsor di Aceh terus bertambah. Data sementara hingga malam ini, korban meninggal mencapai 407 orang dan luka-luka 4.324 orang.
“Korban luka ringan 3.845 orang, dan luka berat 479 orang. Korban meninggal hingga malam ini 407 orang di 18 kabupaten/kota,” kata Sekda Aceh M Nasir, Rabu (10/12/2025).
Menurutnya, korban meninggal terbanyak di Aceh Utara sebanyak 154 orang, Aceh Tamiang 58 orang dan Aceh Timur 40 orang. Sementara korban hilang saat ini tercatat berjumlah 31 orang.
