82 murid SMPN 1 Laguboti, Toba, dan dua petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pardomuan Nauli Laguboti keracunan usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Dari jumlah tersebut 49 di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit untuk observasi.
Kadis Kesehatan Toba Freddi Seventry Sibarani mengatakan 49 orang yang keracunan MBG itu menjalani perawatan di rumah sakit berbeda. Sedangkan korban lainnya sudah diperolehkan pulang.
“(Dirawat) RS Porsea siswa 28 orang, RS HKBP Balige siswa 19 orang dan karyawan SPPG 2 orang,” katanya, Rabu (15/10/2025).
Untuk sementara, kata dia, SPPG Pardomuan Nauli yang menyalurkan MBG, operasinya dihentikan sementara. Hal itu diambil setelah berkoordinasi dengan perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Toba.
“Hasil koordinasi dengan perwakilan BGN di kabupaten Toba utk sementara SPPG Pardomuan Nauli yang mendistribusikan MBG ke SMP Negeri 1 Laguboti dinyatakan untuk sementara tidak operasional sampai ada evaluasi dari BGN,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 34 siswa SMP Negeri 1 Laguboti di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, diduga mengalami keracunan setelah memakan MBG. Mereka dilarikan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
“Kami laporkan kejadian di duga keracunan makanan akibat mengkonsumsi makan bergizi gratis yang di distribusi oleh dapur MBG di Laguboti dimana siswa SMP N 1 Laguboti alamat Jalan Ahmad Yani pasar Laguboti mengalami kejadian setelah mengkonsumsi makanan,” kata Freddi.
Puluhan siswa itu mengalami gejala mual, muntah, pusing, mulas, nyeri ulu hati dan sesak. Hal itu mereka alami setelah mendapat MBG dari SPPG.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“Dengan gejala mual, muntah, pusing, mulas,nyeri ulu hati dan sesak, setelah menerima MBG dari SPPG Pardomuan Nauli Laguboti,” ucapnya.
Siswa itu kemudian mendatangi Puskesmas Laguboti. Namun mereka kemudian dirujuk ke RS HKBP dan RSUD Porsea.
“Sejumlah siswa datang dengan keluhan mual, muntah, pusing ke Puskesmas Laguboti dan saat ini telah ditangani dan observasi oleh tim kesehatan puskesmas sampai saat ini yg sudah terdata 34 orang dan sudah dirujuk ke RS HKBP dan RSUD Porsea,” ujarnya.