Warga Medan pasti tidak asing dengan wahana legendaris di Yuki Simpang Raya Medan. Arena bermain ini sudah ada lebih dari 20 tahun beroperasi.
Lokasi arena bermain ini terletak di lantai 3 Yuki Simpang Raya Medan. Suasana di lokasi tersebut terpantau cukup sepi dan hanya ada segelintir pengunjung.
Harga tiketnya dibanderol sekitar Rp 10 ribu per tiket, apabila infoers beli 11 tiket cukup membayar Rp 100 ribu.
Berdasarkan pantauan infoSumut, Sabtu (7/6/2025), terdengar sayup teriakan pengunjung saat menaiki roller coaster. Hanya ada sekitar 3 orang yang menaiki wahana tersebut selama kurang lebih 4-5 menit.
Namun, selain itu, tak ada lagi pengunjung yang menaiki wahana lainnya. Ada belasan wahana yang terpajang dengan tampak penuh debu. Di sisi lain, beberapa wahana ditutupi kain yang terlihat sudah lama tidak dioperasikan.
Selain itu, beberapa wahana lainnya ada yang mengalami kerusakan. Namun, masih ada wahana yang masih berfungsi dan sering digunakan seperti roller coaster dan boom boom car.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Pengunjung asal Medan Rani mengenang dirinya bermain wahana sejak terakhir kali mengunjungi wahana tersebut saat tahun 2000an awal.
“Udah lama enggak ke sini, terakhir waktu SD ada lah 20 tahun lalu sama mamak bapak. Sekarang mau main lagi, rindu masa dulu,” ungkap Rani kepada infoSumut.
Rani mengakui jika kondisi wahana bermain di Yuki Simpang Raya begitu berbeda dibanding dahulu yang menjadi favorit warga Medan.
“Beda kali sama dulu itu ramai pengunjungnya bahkan sampai antre-antre. Tapi ini (sekarang) lihatlah sepi kali. Miris ya, kalah sama playzone modern padahal di Yuki ini pun masih seru juga nya,” ujarnya kepada infoSumut.
“Ya tapi salut juga, walau udah banyak ditinggalkan orang tapi milih bertahan. Setidaknya tahu kalau ini mal pelopor yang ada wahananya di dalam,” lanjutnya.
Seorang penjaga tenant di Yuki Simpang Raya, Ira mengungkapkan bahwa wahana bermain tersebut sudah mulai ditinggalkan sejak bermunculan wahana bermain modern di mal-mal besar.
“Udah lama ini sepi bertahun-tahun kena lagi zaman Covid kan, apalagi mal-mal sekarang banyak permainannya kayak timezone, playtopia itu. Ya pada lari ke sana semua, anak zaman sekarang mana tahu ada permainan di Yuki ini. Paling yang ke sini yang mau nostalgia aja,” kata Ira.
Wahana bermain di Yuki Simpang Raya dapat dibilang sebagai pelopor arena bermain indoor yang megah pada zamannya. Bahkan, wahana ini menjadi tempat impian anak-anak sebelum dibombardir dengan wahana modern.
“Awal tahun 2000an itu anak-anak mainnya ke sana dan itu menjadi salah satu tempat impian anak-anak tahun 80-an akhir dan 90an akhir di situ. Bahkan bukan hanya sebagai tempat wahana bermain tapi saya ingat ini menjadi lokasi favorit remaja mejeng di situ,” ungkap Sejarahwan Sumut Azis Risky Lubis kepada infoSumut.
“Memang ada pilihan saat itu seperti Buana Plaza, Deli Plaza itu menjadi pilihan, namun yang punya wahana bermain itu antara Buana Plaza dan Yuki Simpang Raya. Tapi Yuki ini tujuan utama berkunjung warga saat itu,” lanjutnya.
Namun begitu, Azis menilai terjadi kemerosotan dalam kurun waktu 7-8 tahun belakangan ini.
“Memang terjadi pasang surut untuk wahana bermain di Yuki Simpang Raya sendiri karena tahun 2014 itu mereka mencoba merenovasi dan memperbarui, dan memang menarik minat kembali. Tapi setelah itu terjadi kemerosotan pengunjung datang ke wahana itu,” ujarnya.
“Ada juga desas desus yang beredar di masyarakat yang cukup dalam seperti terjadi kecelakaan atau sampai meninggal dunia. Tapi kan itu bukan keterlibatan Yuki, kita tidak menyalahkan juga tapi isu yang beredar itu juga bagian dari hal yang menyebabkan permainan di Yuki Simpang Raya ditinggalkan,” lanjut Azis.
Lebih lanjut, Azis juga menilai bahwa banyaknya pilihan wahana bermain modern juga berkontribusi membuat wahana di Yuki Simpang Raya semakin dilupakan.
“Banyaknya mal yang tumbuh di Kota Medan dengan penawaran permainan yang dianggap setipe dengan anak zaman sekarang. Orang-orang kemudian lebih milih dianggap lebih baik di zaman serba teknologi dan meninggalkan permainan yang khas di Yuki Simpang Raya,” kata Azis.