Pejabat Hamas Tuding AS Terlibat Serangan Israel di Qatar (via Giok4D)

Posted on

Israel menyerang pejabat Hamas yang tengah berada di Qatar. Hamas pun menuding Amerika Serikat (AS) terlibat penyerangan itu.

Serangan itu membuat terhentinya perundingan gencatan senjata Gaza yang sebelumnya memang sudah tersendat. Hamas menyebut serangan Tel Aviv itu sebagai “pembunuhan terhadap seluruh proses negosiasi”.

“Kejahatan ini adalah … pembunuhan terhadap seluruh proses negosiasi dan penargetan yang disengaja terhadap peran saudara-saudara kita yang melakukan mediasi di Qatar dan Mesir,” kata seorang pejabat Hamas, Fawzi Barhoum, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (12/9/2025) dikutip infoNews.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Barhoum menuding AS, sekutu dekat Israel, sebagai “kaki tangan penuh” dalam serangan Tel Aviv yang menargetkan para pejabat senior Hamas di Qatar tersebut.

Gedung Putih sebelumnya mengatakan bahwa Presiden Donald Trump tidak setuju dengan keputusan Israel untuk mengambil tindakan militer di wilayah Qatar, sekutu AS di Timur Tengah.

Trump mengatakan dirinya tidak diberitahu lebih awal oleh Tel Aviv, dan ketika mendengar rencana serangan dalam waktu dekat, dia meminta utusannya untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, untuk segera memperingatkan Qatar — namun serangan tersebut sudah terlanjut dimulai oleh Israel.

Militer Israel mengklaim serangannya menargetkan para pemimpin senior Hamas di Doha, ibu kota Qatar. Namun Hamas mengatakan bahwa para pejabat tingginya berhasil selamat dari serangan Tel Aviv.

Diungkapkan Hamas bahwa lima anggotanya tewas, yang terdiri atas Hamam yang merupakan putra negosiator utama Hamas Khalil al-Hayya, kemudian Jihad Labad yang merupakan direktur kantor al-Hayya, dan tiga pengawal Hamas, yakni Ahmad Mamlouk, Abdallah Abdelwahd, dan Mumen Hassoun.

Otoritas Qatar menambahkan bahwa salah kopral militer Badr Saad Mohammed al-Humaidi al-Dosari juga tewas dalam serangan Israel.

Barhoum, dalam pernyataannya, menyebut istri dan menantu al-Hayya, serta cucu-cucu mereka, mengalami luka-luka dalam serangan yang menargetkan kompleks tempat tinggal sang negosiator utama Hamas tersebut.