Jadwal pembukaan rute Krueng Geukueh, Aceh Utara ke Penang, Malaysia bergeser ke awal 2026. Pemerintah Aceh berencana menggunakan Kapal Aceh Hebat 1 untuk melayani pelayaran antar negara.
“Gubernur meminta agar pelayaran ini segera disiapkan. Kita memiliki pelabuhan Krueng Geukueh yang sudah siap dan kapal Aceh Hebat yang bisa dimanfaatkan. Kita ingin pelayaran ini tidak hanya menjadi proyek simbolik, tapi benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat dan dunia usaha Aceh,” kata Sekda Aceh M. Nasir dalam keterangannya, Jumat (14/11/2025).
Menurutnya, untuk tahap awal Pemerintah Aceh akan menggunakan Kapal Aceh Hebat 1 dengan rute tambahan tanpa mengganggu trayek yang sudah ada. Kapal itu selama ini melayani rute Calang, Aceh Jaya ke Sinabang, Simeulue.
“Untuk tahun pertama, kita fokus dulu pada pelayanan publik. Masyarakat harus melihat bahwa janji Gubernur terkait pelayaran Krueng Geukueh-Penang benar-benar terwujud. Trayeknya akan ditambah, bukan digeser, dan izin pelayaran akan dimulai dari Sinabang,” jelasnya.
Mantan Kadispora Aceh itu menjelaskan izin trayek harus segera diurus secara cepat agar pelayaran dapat diluncurkan pada Januari 2026. Ia juga membuka peluang kerja sama dengan PEMA maupun pihak swasta jika siap beroperasi lebih awal.
“Target kita jelas, kapal Ro-Ro lintasan Krueng Geukueh-Penang harus mulai berlayar pada 2026. Jika PEMA siap bergerak lebih dulu (mengirim barang di tahun 2025), pemerintah akan memberi izin dan dukungan penuh. Ini bukan semata bisnis, tapi komitmen memenuhi janji Gubernur kepada masyarakat,” ujarnya.
Kadishub Aceh T. Faisal menjelaskan jarak pelayaran Krueng Geukueh-Penang mencapai sekitar 205 mil laut. Pemerintah Aceh disebut telah mengirimkan surat kepada Presiden pada Agustus lalu untuk meminta dukungan pembukaan lintasan tersebut.
Pembahasan rute internasional itu kini juga telah masuk dalam pembahasan antarnegara melalui forum Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT). Menurutnya, pihak Penang Port telah menyatakan dukungan penuh terhadap rencana ini dan siap menyediakan ruang sandar bagi kapal dari Aceh.
“Meski ada pembatasan untuk kendaraan, pelayaran ini tetap bisa dijalankan untuk penumpang dan barang,” ujar Faisal.
