Anggota Polres Dumai Brigadir Dedi Handoko meninggal saat mengikuti latihan Tim Raga di SPN Polda Riau. Tim itu dibentuk Kapolda Riau Irjen Hery Heryawan untuk membasmi premanisme.
Almarhum menghembuskan napas terakhir di RS Aulia Pekanbaru, Kamis (22/5) pukul 11.00 WIB. Sebelum meninggal, dia sempat mengeluh sakit dan mendapat penanganan medis secara intensif.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Anom Karibianto mengatakan Brigadir Dedi sebelumnya dinyatakan sehat saat masuk pelatihan pada 18 Mei. Keluhan sakit mulai dirasakan pada Rabu dini hari dan ditangani oleh tim medis SPN.
Kondisi Dedi sempat stabil hingga Kamis pagi. Namun siang harinya tiba-tiba turun dan memburuk hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit. Setelah ditangani tim medis, Dedi dilaporkan meninggal dunia.
“Almarhum berlatih dengan semangat untuk menjadi seorang pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat dalam membasmi premanisme di Tim RAGA,” ungkap Kombes Anom.
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dan para pejabat utama Polda Riau terlihat ikut hadir ke rumah duka. Rumah duka berada di Kota Pekanbaru sebelum akhirnya dimakamkan di TPU Sumber Sari.
“Kami kehilangan salah satu putra terbaik Bhayangkara. Almarhum adalah pribadi yang tekun, penuh semangat dan memiliki dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas. Kami menyampaikan duka cita yang mendalam. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan,” kata Irjen Herry.
Tim Raga sendiri baru dibentuk Kapolda Irjen Herry Heryawan dan diluncurkan 14 Mei lalu atau baru genap seminggu. Tim Raga disiapkan untuk memberantas aksi premanisme dan kejahatan jalanan.
Tim Raga yang dibentuk itu akan patroli di titik-titik rawan selama 24 jam. Patroli itu untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyatakat di Bumi Lancang Kuning.