Puluhan Siswa SD Belajar di Bawah Pohon Sawit di TNTN Pelalawan

Posted on

Dalam video diterima infoSumut, terlihat anak-anak berkumpul beralaskan terpal biru. Begitu juga dengan atapnya, hanya menggunakan terpal yang diikat tali yang diikatkan rumah papan dan batang sawit.

“Haruskan begini anak didikmu, mereka masih kecil sudah dilawan dengan kerasnya dunia,” tulis caption yang diposting akun facebook Legimin Su seperti dilihat, Selasa (15/7/2025).

“Demi bisa sekolah mereka rela belajar di bawah tenda biru tanpa meja dan kursi. Jika hujan ya kehujanan, panas kepanasan,” tulis akun itu lagi.

Usut punya usut video itu ternyata diambil pada hari pertama masuk sekolah, Senin (14/7). Lokasinya di Dusun Toro Jaya, Desa Kembang Bunga, Ukui, Pelalawan yang kini tengah masuk kawasan penertiban Satgas PKH.

Anak-anak duduk membentuk lingkaran. Di tengah, terlihat seorang wanita berseragam Aparatur Sipil Negara berwarna cokelat dan ada juga pendampingan orang tua.

Juru bicara warga TNTN, Abdul Aziz membenarkan anak-anak belajar di bawah pohon sawit. Mereka adalah siswa baru yang totalnya mencapai 58 orang.

“Anak-anak ini siswa SD yang baru masuk tahun ajaran baru. Total ada 58 orang dan itu hari pertama masuk sekolah,” kata Aziz.

Aziz mengungkap anak-anak terpaksa belajar di bawah pohon sawit. Sebab, SD 20 di Dusun Toro Jaya tak boleh lagi menerima murid pada tahun ajaran baru 2025.

Sedangkan siswa yang sudah ada sekitar 455 anak didik tetap belajar. Alasannya, sekolah ini masuk kategori kelas jauh dari SD Negeri 003 Desa Lubuk Kembang Bunga.

“Jarak tempuh dari Dusun Toro Jaya ke sekolah utama itu sekitar 2 jam. Maka tidak mungkin kalau orang tua harus mengantar ke sana,” katanya.

Alasan itulah yang membuat orangtua berinisiatif membuka kelas baru di bawah pohon sawit. Termasuk meminta guru untuk mengajar.

“Orangtua mereka minta tolong kepada guru karena sudah ingin belajar. Banyak juga orang tua anak-anak ini menangis melihat kondisi anaknya,” katanya.