Temuan Jejak Kaki-Suara Auman Diduga Harimau Bikin Resah Warga di Deli Serdang

Posted on

Masyarakat di Kecamatan Pancur Batu-Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) dalam beberapa hari terakhir dibuat resah dengan penemuan bekas jejak kaki diduga milik harimau. Beberapa warga juga sempat mendengar suara seperti auman harimau.

Camat Sibolangit, Hesron Girsang berharap peristiwa ini dapat segera ditindaklanjuti oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Sebab, penemuan jejak harimau ini sudah berlangsung hampir sepekan dan membuat warga khawatir.

“Menurut kami sudah perlu lebih serius karena sudah hampir seminggu warga sudah resah. Kepada warga kita imbau sementara ini kalau ke ladang jangan sendiri dan kalaupun tidak terpaksa sekali nggak usah dulu ke ladang karena situasi ini, kita nggak tahu posisinya (harimau) di mana,” kata Hesron saat dikonfirmasi infoSumut, Selasa (30/9/2025).

Hesron mengatakan penemuan jejak kaki itu berada di Desa Tanjung Beringin dan Desa Buah Nabar. Berdasarkan keterangan dari petugas TWA (Taman Wisata Alam) Sibolangit, jejak tersebut diduga merupakan jejak harimau.

“Itulah di Tanjung Beringin sama Buah Nabar, kata petugas TWA diduga memang itu (tapak harimau), cuman belum pernah nampak wujudnya,” ujar Hesron.

Dia mengatakan jejak kaki harimau itu ditemukan sekitar dua atau tiga hari lalu, setelah penemuan jejak harimau di Pancur Batu. Jejak tersebut ditemukan di tanah dan juga rumput kering.

Adapun jarak penemuan jejak tersebut ke pemukiman warga hanya berkisar 1 km.

“Iya, duluan Pancur Baru, baru kita (Sibolangit), baru ke Kutalimbaru, yang tiga (kecamatan) inilah dia mutar-mutar ini. Tapak kaki di tanah, bekas rumput kering, (ditemukan) ada di pinggir sungai, ada di lintas hutan,” jelasnya.

Hesron menjelaskan suara seperti auman harimau juga sempat didengar warga. Namun, belum dapat dipastikan apakah suara itu memang harimau atau tidak, sebab belum ada warga yang melihat secara langsung wujud harimau itu.

“Yang suara auman itu katanya masuk Kutalimbaru, tapi masih diragukan beruang ataukah harimau karena belum ada yang melihat wujudnya,” jelasnya.

Sebelumnya, jejak harimau juga ada ditemukan di Pancur Batu. Kepala Dusun 1 Desa Tiang Layar, Antoni Ginting mengatakan jejak harimau itu ditemukan di perladangan di daerahnya sekitar 3 hari yang lalu.

Jejak harimau itu pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak ke ladang.

“Pertama ditemukan tiga hari yang lewat. (Pertama kali) warga kita ke ladang, letaknya di antara Dusun I sama Dusun 3, Desa Tiang Layar, di perladangannya,” kata Antoni saat dikonfirmasi infoSumut, Sabtu (27/9).

Dia mengatakan jejak harimau itu juga ditemukan di beberapa desa lain di Kecamatan Pancur Batu. Sebelum ke Desa Tiang Layar itu, kata Antoni, jejak harimau itu ditemukan di Desa Durin Simbelang.

“Kemungkinan sebelum sampai di kampung kita, sudah pernah ada yang melihat. Pertama kali di Durin Simbelang itu, di tempat kita belum nampak jejaknya, besoknya baru desa kita, itu ada sekitar 3 titik yang kita temukan jejaknya,” sebutnya.

Antoni menjelaskan bahwa penemuan jejak harimau itu tidak begitu jauh dari pemukiman warga, hanya berjarak sekitar 1 km. Dia menyebut bahwa pihaknya bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan telah turun ke lokasi.

Selain itu, petugas juga telah memasang kamera trap. Dia mengimbau warga untuk tetap waspada.

Sebelumnya, jejak harimau juga ada ditemukan di Pancur Batu. Kepala Dusun 1 Desa Tiang Layar, Antoni Ginting mengatakan jejak harimau itu ditemukan di perladangan di daerahnya sekitar 3 hari yang lalu.

Jejak harimau itu pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak ke ladang.

“Pertama ditemukan tiga hari yang lewat. (Pertama kali) warga kita ke ladang, letaknya di antara Dusun I sama Dusun 3, Desa Tiang Layar, di perladangannya,” kata Antoni saat dikonfirmasi infoSumut, Sabtu (27/9).

Dia mengatakan jejak harimau itu juga ditemukan di beberapa desa lain di Kecamatan Pancur Batu. Sebelum ke Desa Tiang Layar itu, kata Antoni, jejak harimau itu ditemukan di Desa Durin Simbelang.

“Kemungkinan sebelum sampai di kampung kita, sudah pernah ada yang melihat. Pertama kali di Durin Simbelang itu, di tempat kita belum nampak jejaknya, besoknya baru desa kita, itu ada sekitar 3 titik yang kita temukan jejaknya,” sebutnya.

Antoni menjelaskan bahwa penemuan jejak harimau itu tidak begitu jauh dari pemukiman warga, hanya berjarak sekitar 1 km. Dia menyebut bahwa pihaknya bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan telah turun ke lokasi.

Selain itu, petugas juga telah memasang kamera trap. Dia mengimbau warga untuk tetap waspada.