Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat jumlah penduduk miskin di Tanah Rencong berkurang 14,3 ribu orang. Secara persentase, Serambi Makkah masih menjadi provinsi termiskin di Sumatera.
Berdasarkan data dirilis BPS, penduduk miskin di Aceh turun dari 12,64 persen pada September 2024 menjadi 12,33 persen pada Maret 2025. Jumlah warga miskin saat ini 704,69 ribu orang atau turun dari sebelumnya 718,96 ribu orang.
“Berkurang 14,3 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2024,” kata Plt. Kepala BPS Provinsi Aceh Tasdik Ilhamudin dalam konferensi pers virtual, Jumat (25/7/2025).
Tasdik menyebutkan, persentase penduduk miskin di pedesaan mengalami penurunan dari 14,99 persen pada menjadi 14,44 persen. Sementara di perkotaan malah mengalami kenaikan dari 8,37 persen menjadi 8,54 persen pada Maret 2025.
Menurutnya, besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin merupakan penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Garis Kemiskinan Maret 2025 mengalami kenaikan sebesar 1,56 persen dibandingkan periode sebelumnya.
“Garis kemiskinan naik dari Rp 665.855 per kapita per bulan menjadi Rp 676.247 per kapita per bulan,” jelas Tasdik.
Ada sejumlah komoditas yang berpengaruh besar terhadap garis kemiskinan di kota maupun pedesaan. Untuk komoditi makan, kata Tasdik, penyumbang terbesar terhadap nilai garis kemiskinan di antaranya adalah beras, rokok kretek filter, ikan tongkol/tuna/cakalang dan telur ayam.
Sedangkan komoditi bukan makanan yang berpengaruh terhadap nilai garis kemiskinan adalah biaya perumahan, bensin, listrik dan pendidikan. Tasdik menjelaskan, persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar jumlah dan persentase penduduk miskin, tapi ada dimensi lain yang harus diperhatikan yaitu tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
“Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga sekaligus dapat mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan,” ujarnya.
Penduduk Miskin Aceh Tertinggi di Sumatera
Pada Maret 2025, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya. Indeks Kedalaman Kemiskinan mengalami perubahan dari 1,951 pada September 2024 menjadi 1,836 pada Maret 2025.
Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan mengalami perubahan dari 0,470 menjadi 0,420. “Penurunan nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin pada Maret 2025 cenderung makin mendekati garis kemiskinan dibandingkan dengan kondisi September 2024,” jelasnya.
“Sementara itu, penurunan Indeks Keparahan Kemiskinan mengindikasikan bahwa ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin cenderung semakin rendah,” lanjut Tasdik.
Bila dilihat persentase kemiskinan per provinsi di Pulau Sumatera, Aceh, masih menduduki peringkat satu. Daerah termiskin kedua adalah Bengkulu.
“Selama 20 tahun ini, Provinsi Aceh menunjukkan penurunan kemiskinan yang konsisten. Terakhir, pada Maret 2025, persentase penduduk miskin di Aceh ada di angka 12,33. Angka ini hampir menyamai persentase penduduk miskin di Provinsi Bengkulu yang sebesar 12,08 persen,” ujar Tasdik.
Penduduk Miskin Aceh Tertinggi di Sumatera
Pada Maret 2025, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya. Indeks Kedalaman Kemiskinan mengalami perubahan dari 1,951 pada September 2024 menjadi 1,836 pada Maret 2025.
Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan mengalami perubahan dari 0,470 menjadi 0,420. “Penurunan nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin pada Maret 2025 cenderung makin mendekati garis kemiskinan dibandingkan dengan kondisi September 2024,” jelasnya.
“Sementara itu, penurunan Indeks Keparahan Kemiskinan mengindikasikan bahwa ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin cenderung semakin rendah,” lanjut Tasdik.
Bila dilihat persentase kemiskinan per provinsi di Pulau Sumatera, Aceh, masih menduduki peringkat satu. Daerah termiskin kedua adalah Bengkulu.
“Selama 20 tahun ini, Provinsi Aceh menunjukkan penurunan kemiskinan yang konsisten. Terakhir, pada Maret 2025, persentase penduduk miskin di Aceh ada di angka 12,33. Angka ini hampir menyamai persentase penduduk miskin di Provinsi Bengkulu yang sebesar 12,08 persen,” ujar Tasdik.