Anggota DPRD Sumut Polisikan 2 Warga Tapteng, Tuding Jadi Provokator Bentrok

Posted on

Anggota DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani melaporkan dua warga yang disebutnya sebagai provokator kericuhan di depan rumah mantan Bupati Tapteng Bakhtiar Sibarani. Kedua warga yang dilaporkan itu adalah ARC dan DS.

Laporan it bernomor: STTLP/B/1.862/XI/2025/SPKT/Polda Sumut tertanggal 13 November 2025. “Saya melaporkan dua oknum warga berinisial ARC dan DS ke Polda Sumut terkait dugaan melakukan tindak pidana pengancaman dan penghasutan atau provokator,” kata Rahmansyah, Kamis (13/11/2025).

Rahmansyah mengatakan bahwa pada 31 Oktober 2025 sekira pukul 14.20 WIB, ARC dan DS diduga memprovokasi sekelompok orang yang hendak atau telah selesai melakukan unjuk rasa dan melewati depan rumah mantan Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani. Untuk diketahui, Bakhtiar merupakan adik kandung Rahmansyah Sibarani. Dia menyebut bahwa saat kejadian itu tengah ada acara di dalam rumah tersebut.

Selang beberapa waktu, kata Rahmansyah, terjadi keributan yang disebabkan adanya pelemparan air mineral oleh sekelompok pendemo kepadanya dan sejumlah orang yang sedang duduk di depan teras rumah. Akibat pelemparan itu, terjadi cekcok antara Rahmansyah dengan sekelompok massa tersebut.

Setelah adu argumen tersebut, terjadi keributan dan pelemparan batu oleh sekelompok pendemo kepada kelompok Rahmansyah. Rahmansyah mengaku juga ada mendengar DS dan ARC selaku orator demo berkata ‘Habisi si Rahmansyah itu, lempar mobil-mobilnya. Jangan takut kalian, yang takut pengkhianat’.

“Sehingga massa pengunjuk rasa semakin anarkis dengan cara melempari batu serta memaki-maki saya,” sebutnya.

Selain itu, Rahmansyah mengatakan bahwa para terlapor juga mengejeknya dengan mengatakan ‘botak b*bi’.

“Akibat kejadian ini, saya sangat merasa dirugikan dan merasa diserang kehormatannya serta sangat merasa keberatan akibat penghasutan dan penghinaan yang dilakukan terlapor tersebut,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, beredar sejumlah video memperlihatkan keributan terjadi di depan rumah pribadi milik Bakhtiar Sibarani. Massa yang ribut itu disebut massa yang akan melakukan aksi demonstrasi di DPRD Tapteng.

Dalam video yang beredar seperti dilihat, Sabtu (1/11), terlihat adanya sejumlah massa yang berjalan melalui rumah Bakhtiar untuk melakukan demo di DPRD. Lalu terlihat terjadi keributan hingga adanya aksi saling lempar batu di lokasi itu.

Saat dikonfirmasi, Bakhtiar membenarkan adanya keributan di depan rumahnya. Bakhtiar mengatakan, keributan terjadi karena adanya sejumlah provokasi.

“Kami menghargai sikap dan hak setiap warga negara untuk berpendapat di muka umum sesuai ketentuan yang berlaku. Namun ada yang memprovokasi, menyampaikan serang hingga bakar,” ujar Bakhtiar.

Bakhtiar menyebut setelah itu rumahnya sudah dijaga oleh pihak keluarga, kerabat, dan teman-temannya. Sejak awal, sebut Bakhtiar, rumahnya dijaga pihak keluarga karena khawatir demo berujung penjarahan terjadi setelah beredar di media sosial soal adanya ajak-ajakan untuk mendatangi rumahnya.

Sebelumnya diberitakan, beredar sejumlah video memperlihatkan keributan terjadi di depan rumah pribadi milik Bakhtiar Sibarani. Massa yang ribut itu disebut massa yang akan melakukan aksi demonstrasi di DPRD Tapteng.

Dalam video yang beredar seperti dilihat, Sabtu (1/11), terlihat adanya sejumlah massa yang berjalan melalui rumah Bakhtiar untuk melakukan demo di DPRD. Lalu terlihat terjadi keributan hingga adanya aksi saling lempar batu di lokasi itu.

Saat dikonfirmasi, Bakhtiar membenarkan adanya keributan di depan rumahnya. Bakhtiar mengatakan, keributan terjadi karena adanya sejumlah provokasi.

“Kami menghargai sikap dan hak setiap warga negara untuk berpendapat di muka umum sesuai ketentuan yang berlaku. Namun ada yang memprovokasi, menyampaikan serang hingga bakar,” ujar Bakhtiar.

Bakhtiar menyebut setelah itu rumahnya sudah dijaga oleh pihak keluarga, kerabat, dan teman-temannya. Sejak awal, sebut Bakhtiar, rumahnya dijaga pihak keluarga karena khawatir demo berujung penjarahan terjadi setelah beredar di media sosial soal adanya ajak-ajakan untuk mendatangi rumahnya.