Kapendam Iskandar Muda (IM) Kolonel T Mustafa Kamal buka suara soal insiden warga di Aceh Utara yang dihajar prajurit TNI saat Razia bendera Bintang Bulan. Menurutnya, kedua belah pihak sudah sepakat untuk berdamai.
Kolonel T Mustafa awalnnya membenarkan adanya aksi kekerasan yang dilakukan oknum prajurit TNI kepada warga. Peristiwa itu disebutnya terjadi karena salah paham.
“Itu salah paham, saling memaafkan, sudah selesai dan damai,” katanya saat dimintai konfirmasi infoSumut, Jumat (26/12/2025).
Menurutnya, situasi saat ini aman dan damai. “TNI fokus membantu penanggulangan bencana alam,” jelasnya.
Mustafa juga meneruskan video pernyataan ketua rombongan konvoi, Azilul Nazirna Tiro yang menyebut insiden itu terjadi akibat kesalahpahaman. Kejadian itu disebut di luar dugaan.
“Kita mengakui ini keteledoran kita bersama, kita anggap permasalahan ini selesai,” jelas Azilul.
Diketahui aksi pemukulan dilakukan oknum prajurit TNI terhadap sejumlah warga di Aceh Utara saat razia bendera bulan bintang beredar viral di media sosial.
Dilihat infoSumut, razia gabungan itu digelar TNI-Polri di jembatan Krueng Mane, Aceh, Kamis 25 Desember malam. Kendaraan yang melintas diperiksa dan orang-orang di mobil bak terbuka diminta turun.
Petugas mengecek kendaraan dan menyita bendera bulan bintang. Razia digelar setelah adanya konvoi warga pembawa bantuan dari Pidie yang ikut membawa bendera bulan bintang.
Dalam razia itu, sejumlah anggota TNI dan Polri terlihat membawa senjata laras panjang. Beberapa warga dipukul hingga ditendang. Bahkan ada yang mengalami luka di kepala.
