Kasus pria bernama Aswar (27) yang menganiaya ibunya, Nurlia (64), gegara ingin menikahi lagi dengan pria lebih muda akhirnya berujung dalam. Kasus tersebut tak dilanjutkan ke ranah hukum.
Kasus tersebut awalnya terjadi saat Aswar menganiaya Nurlia di Desa Rappang Barat, Kecamatan Mapilli, Kamis (26/6) sekitar pukul 07.00 Wita. Pelaku mengaku kesal pada sang ibu yang pacaran dengan pria yang lebih muda dan mau menikah lagi.
“Tidak sepakat (ibu kandung menikah lagi). Apalagi bapakku baru beberapa bulan meninggal. Itu juga laki-lakinya bisa dibilang berondong, umurnya sekitar 40 tahunan,” ungkap Aswar saat diperiksa di Mapolsek Wonomulyo, dilansir infoSulsel, Selasa (1/7/2025).
Aswar mengaku tindakannya itu dilakukan untuk menjaga nama baik keluarga. Selain itu ia juga mengaku kesal karena pria itu sering mendatangi ibunya.
“Kita juga jaga nama baik keluarga, tidak enak apa kata orang. Itu laki-laki sudah saya tegur, jangan selalu datang karena kita di sini masih suasana berduka,” beber Aswar.
Aswar dan ibunya pun sempat cekcok hingga berujung penganiayaan.
“(Ibu saya) telepon sama itu laki-laki. Pas saya jalan ke bawah (menemui ibu) langsung ka na ancam pakai itu linggis,” ungkap Aswar.
Aswar menghantap sang ibu dengan kursi plastik hingga berdarah. meski begitu, ia mengaku tak sengaja memukul melainkan menangkis karena ia hendak dipukul pakai linggis.
“Saya tidak pukul, saya cuma tangkis, karena saya mau dipukul pakai linggis. Itu kakinya kursi kena hidungnya (korban) langsung berdarah,” jelasnya.
Alhasul, Aswar dilaporkan ke polisi. Namun keduanya sepakat untuk berdamai.
“(Aswar dan Nurlia) Damai,” kata Kanit Resum Sat Reskrim Polres Polman, Iptu Iwan Rusmana, kepada wartawan melalui sambungan telepon, Senin (30/6/2025).
Iwan mengatakan, korban memilih untuk tidak melanjutkan kasus tersebut dan tidak membuat laporan resmi ke polisi.
“Korban tidak mau melapor resmi, kita sudah arahkan namun ditolak,” ujarnya.
Namun pelaku Aswar tetap diamankan di Polres Polman karena pihak keluarga sepakat agar pelaku diberi sanksi pembinaan.
“Kita amankan selama seminggu di Polres untuk diberi pembinaan sesuai permintaan korban dan keluarganya,” tutup Iwan.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.