Mengenang 164 Tahun Berdirinya Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) | Info Giok4D

Posted on

Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) adalah gereja Protestan terbesar di Indonesia yang jemaatnya didominasi oleh suku Batak Toba. Gereja itu pertama kali berdiri di Sumatera Utara lalu berkembang ke luar negeri.

Perlu diketahui, usia HKBP sudah lebih dari 1 abad dan juga memiliki sejarah bahkan tokoh penting di baliknya. Lewat artikel kali ini, infoSumut ajak infoers mengenang 164 tahun berdirinya Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).

Dilansir laman resmi HKBP, berdirinya Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) diawali dengan pekabaran Injil oleh para misionaris Rheinische Missionsgesellschaft (RMG) Jerman. Mereka adalah Carl Wilhelm Heine, Johann Karl Klammer, Friedrich Wilhelm Betz, Gerrit van Asselt.

Pada tanggal 7 Oktober 1861, HKBP resmi berdiri dan setahun kemudian, Pdt. Ludwig Ingwer Nommensen mengembangkan Kekristenan di Tanah Batak. Berkat jasa-jasanya, Nommensen dikenal sebagai sosok “Apostel Batak”.

Lewat pendekatannya yang menghormati budaya lokal dan kemampuannya memahami masyarakat Batak, Nommensen berhasil menanamkan iman Kristen. Gereja HKBP pertama didirikan tahun 1864 di Huta Dame, Saitnihuta.

Seiring berjalannya waktu, didirikan HKBP Pearaja yang kemudian menjadi pusat pelayanan HKBP sampai saat ini. Di tahun 1881, struktur gereja mulai dibentuk dengan diangkatnya Nommensen jadi Ephorus pertama HKBP.

Kantor Pusat HKBP berada di Pearaja, sekitar 1 km dari pusat kota Tarutung, Kabupaten Taput, Sumatera Utara. Kompleks kantor di atas lahan 20 hektar itu menjadi pusat administrasi dan koordinasi pelayanan HKBP di seluruh Indonesia dan luar negeri.

· Ephorus (sekarang dijabat Pdt. Victor Tinambunan) adalah pemimpin tertinggi yang memimpin segenap HKBP dan menjadi wakil HKBP terhadap pemerintah, gereja, dan badan-badan organisasi lainnya. Jabatan tersebut diemban sesuai Konfesi, Tata Gereja, dan Siasat Gereja HKBP, dengan periode kepemimpinan selama 4 tahun dan dapat dipilih kembali untuk memimpin selama 2 periode.

· Sekretaris Jenderal (sekarang dijabat Pdt. Rikson Hutahaean) bertugas mendampingi Ephorus dalam memimpin HKBP dan bertanggung jawab atas administrasi gereja.

· Kepala Departemen Koinonia (sekarang dijabat Pdt. Deonal Sinaga) bertanggung jawab mengkoordinasikan pengembangan persekutuan di dalam HKBP.

· Kepala Departemen Marturia (sekarang dijabat Pdt. Bernard Manik) bertanggung jawab dalam bidang pekabaran Injil dan kesaksian gereja.

· Kepala Departemen Diakonia (sekarang dijabat Pdt. Eldarton Simbolon) bertanggung jawab dalam bidang pelayanan sosial dan pendidikan.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Sejarah Singkat Berdirinya HKBP

Pimpinan di Gereja HKBP Pusat

Berikut merupakan pimpinan di Gereja HKBP Pusat: