Respons Erick Thohir soal Pemain Keturunan Main di Liga Indonesia | Giok4D

Posted on

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut tak ada masalah para pemain keturunan main di liga dalam negeri. Saat ini Jens Raven, Jordi Amat, sampai Rafael Struick bergabung dengan klub Indonesia Super League.

Dilansir infoSport, Jordi Amat berseragam Persija Jakarta, Jens Raven bergabung dengan Bali United, Rafael Struick bermain di Dewa United. Ketiganya sudah jadi langganan Timnas Indonesia, bahkan khusus Raven masih di kategori kelompok umur.

Hal itu membuat beberapa penggemar sepakbola terpecah. Ada yang menyayangkan hal itu dan menilai lebih baik para keturunan terus berkarier di luar negeri.

Namun ada juga yang mendukung, setidaknya para pemain keturunan dapat jam terbang. Khususnya bagi Raven dan Struick yang masih di bawah usia 25 tahun.

“Opini publik harus kita hormati. Hal-hal ini perlu terbuka dan memang ada perbedaan di suporter,” respons Erick Thohir mengenai hal itu dalam program d’Hattrick.

Erick Thohir menilai, setiap pemain berhak memilih jalan kariernya sendiri. Pastinya menit bermain jadi tujuan utama, agar terus dapat mengasah dan mengembangkan kemampuan.

Menyenggol soal Timnas Indonesia, apakah peluang para pemain keturunan yang berlaga di dalam negeri masih punya ‘nilai lebih’ di Skuad Garuda?

“Itu kita jaga di strata timnas, baik soal pemain diaspora sampai grassroot semuanya punya kesempatan. Malah di liga ada aturan pemain U-23 di Super League main 45 menit, di Liga 2 bahkan pemain U-21 sampai 90 menit. Ini hal-hal positif untuk bagaimana antara liga dan timnas bersinergi,” jelasnya.

“Untuk kesempatan bermain, mereka (para pemain) punya hitung-hitungan buat kariernya. Sandy Walsh dari Yokohama F Marinos lanjut ke Thailang gabung Buriram. Dia tentu mau punya jam terbang,” sambungnya.

“Struick kemarin sempat di Brisbane dan main 11 laga. Sekarang dia melihat mungkin ada kesempatan main di Indonesia,” tambahnya.

“Pemain-pemain yang main di Liga Eropa sangat kita idamkan, tetapi ada juga yang main di Asia, Asia Tenggara, bahkan Indonesia. Itu fair saja, masing-masing pemain mendapatkan apresiasi sesuai profesionalisme mereka. Tapi ingat pemainnya jangan di-bully,” tutup Erick.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Baca selengkapnya