Topping Melimpah, Mie Instan Seharga Rp 37 Ribu Ini Jadi Incaran di Hong Kong

Posted on

Sebuah restoran di Hong Kong menawarkan semangkuk mie instan dengan topping melimpah seharga Rp 37 ribu saja. Hal itu pun menarik perhatian warga di negara tersebut.

Dilansir infoFood, Hong Kong merupakan salah satu negara yang dikenal dengan biaya hidup tinggi. Hal tersebut menyasar berbagai aspek di negara tersebut, termasuk makanan.

Di Hong Kong harga makanan terkenal mahal jika dibandingkan dengan negara Asia lain. Untuk sekali makan, rata-rata harga makanan di Hong Kong berkisar HKD 50-HKD 100 atau sekitar Rp 100 ribu-Rp 200 ribu.

Biayanya itu bisa naik sampai HKD 300 (sekitar Rp 600 ribu) ketika makan di restoran menengah atau masakan internasional.

Bila ada restoran yang menawarkan menu enak dan murah, maka akan menjadi suatu kabar baik bagi masyarakat Hong Kong. Seperti yang ditawarkan oleh restoran kecil di Hung Hom ini.

Sejak dibuka pada awal Mei lalu, restoran tersebut menarik perhatian banyak orang. Mereka menawarkan menu makanan paling terjangkau di kota tersebut.

Restoran bernama ‘School Canteen’ itu menyajikan mie instan dengan 4 jenis topping. Harganya juga sangat terjangkau, dibanderol sekitar HK 18 atau Rp 37.000 dan ada tambahan HK 5 atau Rp 10.000 jika ingin Coca-Cola botolan, lapor dimsumdaily.hk (18/05/2025).

Pemiliknya, Chan menjelaskan, konsep restoran tersebut muncul ketika ia mengunjungi sekolah putrinya. Di sana, Chan melihat menu kantin yang sederhana dan terjangkau.

Tidak lama kemudian, ia mengetahui bahwa penyewa sebelumnya berniat untuk mengalihkan sewa karena masalah kesehatan. Lantaran terinspirasi dengan konsep kantin sekolah ini, Chan memutuskan untuk mengambil alih tempat tersebut.

Untuk menekan biaya operasional, toko tersebut menerapkan sistem sewa siang dan malam. Chan memilih menempati tempat tersebut pada malam hari, sedangkan penyewa lain menggunakan tempat tersebut di pagi hari.

Sistem itu benar-benar mampu memangkas biaya sewanya. Chan cukup mengeluarkan uang sebesar HK$10.000 (Rp 21 juta) untuk biaya sewa per bulan.

Bila 30 mangkuk mie laku terjual setiap hari, maka Chan dapat menutupi biaya sewa tersebut. Namun, jika 100 mangkuk mie laku terjual sehari, ia pun dapat menutupi semua biaya, termasuk biaya bahan baku.

Sebelumnya pria ini mempunyai usaha restoran ayam goreng. Tapi restoran tersebut akhirnya tutup.

Punya pengalaman di masa lalu tersebut, tidak menyurutkan niatnya untuk membuka usaha kuliner. Sebab, Chan masih harus menghadapi tekanan keuangan dan tanggung jawab untuk menghidupi dua orang anak.

Meski banyak tantangan yang dihadapi, pria ini tetap memutuskan untuk menjual mie tersebut guna menyediakan makanan lebih terjangkau bagi masyarakat.

Kehadiran kedai atau restoran kecil ini juga memungkinkannya menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga. Sebab, anak-anaknya sering membantu selama libur sekolah.

Artikel ini telah tayang di infoFood, dengan judul: